Penjelasan

82 14 7
                                    

Halo,  udah lama aku ga update di lapak ini ya?

Gimana kabarnya? Sehat semua kan?

Tetep jaga kesehatan ya semuanya, kalian pasti udah tau kan tentang virus corona.

Udah banyak yang jadi korban virus corona di Indonesia ini.

Tetap stay safe semua💕
Kalo perlu jangan keluar rumah kalo ga ada hal yang mendesak ya!!

Kita saling mengingatkan aja kok.

Udah lah segitu aja dari aku, happy reading✋

Jangan lupa 👉🌟 👈

.
.
.
.

Terkadang, Kamu Harus Bangkit Dari Patah Hati Terlebih Dulu Untuk Menemukan Keberanianmu

~Ridhoyoungi Bagaskara

.
.
.
.

Doyoung membuang nafas gusar berulang kali, menetralkan detak jantung yang menggema sedari tadi. Dirinya melangkahkan sang kaki dengan sangat lamban sembari matanya melirik keseluruh ruangan rumah sakit.

Hari ini doyoung berencana untuk menemui arissa. Gadisnya itu sudah beberapa hari mengabaikannya. Entah pesan atau telfon panggilan yang tak dijawab arissa. Membuat doyoung membulatkkan tekadnya untuk bertemu dengan sang teruni.

Pasti arissa sudah salah paham dengan kejadian beberapa hari lalu, batinnya. Ditambah tanpa ada kejelasan sejak kejadian di music festival kemarin.

Tangan kekar doyoung mengetuk pintu, lalu membukanya setelah ada ucapan kata masuk.

Dilihatnya arissa dari depan pintu. Gadis itu tak menyadari bahwa pasien terakhirnya adalah doyoung—orang yang selama ini membantunya mengerjakan skripsi.

Dengan rambut yang sedikit berantakan dan kaca mata yang turun dari tempatnya. Arissa mendongak, matanya membulat sempurna saat maniknya menatap doyoung.

"Mas doyoung?!, ngapain disini?"

Doyoung menampakkan senyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Saya pasien terakhir kamu"

Arissa mengerjapkan matanya sebentar "O-oh iya silahkan duduk mas" ucapnya. "Ada keluhan seperti apa?" tanya arissa.

"...Trauma"

"Hah?. Aduh maaf, mas doyoung trauma?" tanya arissa hati hati.

"Bukan saya tapi adik saya, senja. Gadis yang kemarin kamu lihat itu adik saya"

Arissa mengernyitkan dahinya, masih bingung dengan ucapan doyoung barusan.

"Terus? Sekarang adik mas doyoung dimana? Kenapa mas yang malah dateng kesini?"

"Dia ada dirumah. Sebenernya penyakit senja udah lama sembuh tapi beberapa waktu kebelakangan ini penyakitnya kambuh"

"Kalau boleh tau adik mas doyoung—senja trauma karna apa?"

Doyoung meremas ujung kemeja yang ia gunakan, dirinya beberapa kali meneguk saliva yang tiba-tiba saja muncul ditenggorokannya.

"Ibu saya" ucapnya pelan.



Half Cold ; With Doyoung (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang