Tentang dia, lelaki yang banyak menyimpan kenangan buruk akibat masalalu nya.
Ketika perkataan dan perbuatan orang terdekat yang bisa melukai perasaan nya sendiri.
Dia doyoung dengan segala perasaan yang ada di hatinya. Mendeklarasikan kata menjadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengungkapkan tak semudah membalikkan telapak tangan -Ridhoyoungi Bagaskara
Irregular festival music. Sebuah acara music terbesar yang akan di adakan dibandung, tepatnya di sebuah Batalyon Raider Kopasus. Dengan mendatangan beberapa artis dan band ternama seperti Via Vallen, BCL, Dewa 19, Slank, dan masih banyak lagi.
Acara ini tercetus karna adanya ide dari Panglima Kostrad dalam menyambut kepulangan para prajurit yang usai bertugas menjaga perbatasan di Lebannon.
Seluruh anggota sedang sibuk menyiapkan panggung, korpe keliling lapangan, dan masih banyak kegiatan lainnya yang belom usai.
Gadis itu berjalan ditemani dua botol minuman isotonic di tangannya. Kakinya melangkah mendekati sang puan yang tak jauh berada dari nya. Ia menganga takjub, dilihatnya pria itu—sangat tampan—bak dewa yunani walaupun dengan keringat yang bercucuran sehingga membasahi kaus yang ia kenakan.
Sadar ia dari tadi diperhatikan lelaki itu menoleh—Jeffrey memasang senyum terbaiknya sambil berjalan mendekati salwa.
"Kok sendiri? Yang lainnya mana?" pertanyaan yang keluar dari bibir tampan seorang Jeffrey. Tangannya mengambil satu botol yang masih salwa pegang.
Gadis itu masih tertegun saat melihat lelaki didepannya meneguk minuman isotonic itu. Jakunnya... Astagfirullah. Salwa beristigfar saat sisi jalangnya meronta ingin keluar hanya karna melihat sebuah jakun.
"E-eh, masih di belakang mas. Hehe" yang dijawab canggung oleh gadis itu.
"Oh, mau duduk disitu aja sambil nunggu yang lain? Disini panas" tunjuk Jeffrey pada sebuah tenda yang baru usai ia dirikan dengan beberapa temannya.
Salwa mengangguk antusias kapan lagi pikirnya bisa berduaan dengan pria tampan. Dilangkahkan kakinya menyusuri luasnya lapangan ia mengerang—menahan senyumannya saat Jeffrey dengan entengnya memakaikan ia topi miliknya.
"Pake aja topi nya panas" ujarnya.
Salwa lagi-lagi hanya mengangguk, bibirnya tak kuat harus mengucap kata-kata. Ia duduk seorang diri di kursi itu, menunggu teman yang lainnya datang sambil bersenandung suka ria.
Arissa bersama hechan tengah berdiri di ujung toko menunggu seseorang datang. Lelaki itu berlari mendekati keduanya. Bajunya yang basah serta rambut lepek miliknya sangat begitu—
—Tampan.
Doyoung bernafas terengah-engah didepan wajah keduanya. Tangan arissa terulur memberikan sebotol air minum yang langsung diteguk abis oleh sang empunya. "Makasih".
"Maaf udah lama ya?" Tanya doyoung sambil menghapus peluh keringat yang ada di dahinya. Mereka berdua kompak menggeleng "Nggak kok".
Alis doyoung bertaut saat memandang haechan ia baru menyadari keberadaan pria itu "Kok kamu disini?"