06- 《SAMA SAMA RUMIT》

214 74 10
                                    

Iya kamu rumit, tapi bukan aku yang tidak bisa memahamimu, tapi kamu yang tak memberiku celah untuk tau.

-AURISTESYA GIANIYA-

***

Tesya berjalan tergesa-gesa melewati kerubunan orang-orang yang berada di koridor lantai dasar. Waktu masuk hanya tinggal 5 menit lagi, tapi koridor masih ramai dipenuhi siswa-siswi Garsa terutama kakak kelas dan seangkatannya.

Tesya menerobos masuk melewati orang-orang yang berada disana perasaannya lega ketika melihat lift sudah di depan mata. Tesya masuk bersamaan dengan beberapa siswa disana.

Tanpa Tesya sadari Tesya berada satu lift dengan Elena teman Felys dan bahkan sekarang mereka bertatap muka.

Tesya menundukan kepalanya tiba-tiba saja tubuhnya gemetar hatinya begitu tak karuan dan sangat terasa lemas Tesya ingin sekali keluar dari lift ini dan berlari kekelasnya.

Elena menatapnya penuh ancam namun tak ada Inez juga Felys kemana mereka?

Saat pintu terbuka Tesya dengan gesit keluar dan mempercepat langkahnya, langkahnya yang cepat tidak menjamin dia akan lolos dari kesialannya hari ini, ia tidak sengaja menabrak seseorang.

Ahh sial itu segerombolan kakak kelasnya yang suka menghabisi siapa saja yang mengganggunya. Tesya bingung kenapa dirinya selalu saja terlibat dengan orang-orang seperti mereka. Tesya menundukan kepalanya lalu mengumpulkan keberaniannya agar bisa mengucapkan maaf pada seorang lelaki yang baru saja ia tabrak.

"Ma- ma-af kak."

"Lo kalo jalan liat-liat dong!" bentaknya Tesya kembali merasakan gemetar di sekujur tubuhnya.

"I-iyah maaf kak." Tesya mendongakkan wajahnya mencoba meminta maaf dengan menatap kakak kelasnya itu.

Tesya mengeryitkan keningnya apakah Tesya tidak salah melihat? Ia mengenali lelaki ini.

"Elo? Kenapa lu lari-lari?"

Hah gue ga salah dengerkan?

Batinnya, lalu Tesya menggeleng-gelengkan kepalanya agar tak berfikir yang tidak-tidak.

Itu Reyhan anak kelas 12 IPS 3 dan ada 3 temannya yang Tesya tidak tau namanya.

"Kak Reyhan?" Tesya tersenyum pada kakak kelasnya dia memang sudah lama mengenal Reyhan dia kakak kelasnya saat masih SMP dan sekarang di SMA.

Tesya masih tersenyum pada Reyhan yang entah sudah berapa lama dia begitu terkesima dengan kakak kelasnya yang sangat berbeda, jika dulu kakak kelasnya ini terlihat biasa-biasa saja tapi di SMA wajahnya begitu tampan apalagi tubuhnya yang tinggi membuat Tesya terkagum-kagum dibuatnya.

Kak Marvin lebih dari dia Sya sadar, Batinnya

"Hey lo gapapakan?" Tanya Reyhan.

"Gapapa kok." Tesya tersenyum manis membuat siapa saja yang melihatnya terhipnotis kecuali Marvin.

"Kok ber 4 aja kemana yang lain kak?" Tanya Tesya basa basi.

"Kepo." Reyhan menjulurkan lidahnya berusaha membuat Tesya kesal, bukannya kesal Tesya malah kagum dengan wajah lucu yang dibuat Reyhan.

Ihh Sya udah sadar, udah-udah Kak Reyhan jelek! Jelek! Jelek! Mendingan gue kekelas deh lagian udah mau telat. Batinnya menyadarkan.

Reyhan ini memang terbilang most wanted juga tapi sayang  teman teman Reyhan sangat brutal, sering membuat onar juga sering berantem, berani melawan guru juga sering tawuran klo masalah ruang BK terus skors itu sudah menjadi santapan mereka setiap hari.

AURISTESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang