#8 (hari keempat)

121 36 0
                                    

"Lov!" Teriak Arabella yang benar-benar tepat disebelahnya.

"Lu gak usah make teriak berapa?" Ucapnya membuat Arabella membentuk jarinya seperti angka dua.

"Lu beneran baikkan sama Allzen?" Tanya Arabella meneliti. Pasalnya beberapa hari ini, ia sering sekali melihat dua orang itu sangat dekat.

"GA!" Jawabnya singkat.

"Lah tapi itu?"

"Deket doang bukan berarti baikkan Anabel!" Jawabnya kesal, karena pasalnya sahabatnya ini adalah tipe sahabat yang sangat amat sotoy.

"Loh Ta?" Ucap Linda bingung.

"Jadi tuh si Allzen cuman sebagai pembuktian aja kalo dia tuh gak seburuk yang gua kira."

"Dia emang gak buruk kok, cocok buat jadi calon imam. Calon imam gua hehe." Timpal Arabella.

Memang benar, Arabella dan Allzen sangat cocok. Sama-sama memiliki tingkat percaya diri super dewa.

"Sampe kapan?" Tanya Linda

"30 hari dan tersisa 26 hari."

"What?! Masih ada sekitar 3 minggu lu sama dia bareng-bareng terus,Lovata!" Ucap Arabella histeris, untung saja kelas sedang sepi, hanya beberapa orang saja dan tidak memperdulikan mereka.

"Lu begitu banget emang sama Allzen?" Tanya Linda sambil mengangkat sebelah alisnya.

Wajar saja bila Linda bertanya seperti,karena arabella sangat betul bersemangat jika sudah membahas Allzen.

"B aja sih." Jawabnya dengan nada datar.

"Sialan ni anak, ternyata susah juga lu ya di tebak " Ucap Lovata saat dia mengetahui sikap satu temannya tersebut.

"Gua kayak gitu karena caper aja, biar di notice tapi malah didingin-in anjir. Sama si Lovata malah berantem mulu." Ucap Arabella.

"Gemes kan?" Jawab seseorang dari arah pintu.

Allzen menghampiri tempat duduk mereka dan langsung duduk di bangku kosong sebelah Lovata.

"Kalau mau di notice gak perlu begitu-begitu, malah bikin jember." Ucap Allzen dingin.

Lovata langsung menoleh cepat dan membuat Allzen ikut menoleh.

"Tinggal 26 hari." Ucap Lovata tak kalah dingin.

Allzen yang mengerti maksud Lovata langsung nyengir kikuk.

"Ra, maafin gua ya. Gak maksud apa-apa tadi." Arabella hanya tersenyum.

"Ta, nanti temenin gua ke SS." Ucap Allzen pada Lovata.

"Balik sekolah?" Tanyanya polos.

"Lebaran monyet Ta" Jawabnya kesal.

"Pokoknya gua gak nerima penolakkan, harus mau!" Ucapnya sekali lagi. "Dah ya, mau balik ke kantin. Sapa aja Ra kalo ketemu."

"Sialan! Kalo gini bisa demen gua ama Allzen." Ucapnya setelah memastikan Allzen sudah benar-benar menghilang.

"Yeh gak jelas Anabel!"

"Allzen mana Allzen!" Ucap Lovata tiba-tiba membuat kedua temannya kaget.

"Ke kantin katanya kan?" Tanya Linda bingung.

"Gua duluan!"

"Kenapa Lov?" Teriak Arabella saat temannya sudah lebih cepat meninggalkan kelas.

"Ada urusan!" Sahutnya.

Sesampainya di kantin, Lovata melihat sekililingnya. Lovata mencari setiap manusia yang berada di kantin.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang