#6 (hari kedua) (revisi)

150 38 0
                                    

Lovata sedang berjalan melalui lorong-lorong kelas yang masih sepi. Entah semalam Lovata mimpi apa sampai dia berangkat pagi buta seperti ini.

Dugaan Lovata hanya sendiri di sekolah saat itu, salah. Allzen. Allzen juga sudah berada di tempat itu.

"Ngapain si ayan pagi-pagi begini?" Gumam Lovata saat melihat Allzen berada di dalam kelasnya.

"Ata!" Suara Allzen yang memanggil Lovata, membuatnya berhenti.

"Kenapa?" Tanya Lovata setelah membalikkan tubuhnya menghadap Allzen.

"Tumben dateng pagi buta begini?" Ucap Allzen.

"Gua yang harusnya nanya kan. Lu ngapain pagi-pagi ke kolaan? Sakit?" Lovata melemparkan perkataan yang hampir mirip dengan Allzen.

"Ada urusan" Jawabnya singkat.

"Sama?"

"Yohana." Ucapnya yang langsung di potong oleh Lovata.

"Ga!" Ucap Lovata jelas, singkat, padat.

"Kenapa?" Tanyanya bingung.

"Kenapa kata lu? Ya jelas itu kenapa-kenapa lah Ayan!" Ucapnya ketus.

"Khawatir ya sama gua?" Ucap Allzen percaya diri.

"Idih najis! Gua mah gak perduli sama lu, tapi sama sekolah ini!" Ucapnya dengan menggidikkan bahunya.

"Tenang, nama sekolah tetep aman"

"Tetep aja salah!"

"Bodo amat Onta." Ucap Allzen sambil meninggalkan Lovata sendirian.

Lovata menggerutuki dirinya, membayangkan bagaimana nama sekolahnya nanti. Lovata memang terkenal orang yang sangat menjujung derajat dan martabat sekolah dan keluarga.

Jadi tidak heran, jika Lovata sangat melindungi sekolah itu dengan penuh raganya. Dia sendiri sampai di juluki "siswa bidang kesiswaan" karena dirinya yang sangat mengkomplain siswa jika dia berpotensi merusak nama sekolah.

Allzen menendang batu-batu kerikil yang dia lewati, meluapkan emosinya.

"Abis lu sama gua Yohana!" Gerutunya sambil mengertakan giginya. Sepertinya Allzen akan berubah menjadi serigala.

Dilihatnya Yohana yang sudah menunggunya sambil menyandarkan tubuhnya ditembok.

Setelah mengetahui kedatangan Allzen, Yohana langsung menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekati Allzen.

"Gak usah macem-macem sama Lovata." Ucapnya tegas saat dirinya sudah sempurna berhadapan dengan Yohana.

"Lovata siapa lu emang?" Tanya Yohana enteng.

"Pacar gua" Mendengar perkataan itu Yohana tersenyum kecut, penuh penghinaan.

"Udah lu lupain tuh korban nyawa lu 2 tahun lalu?"

Mendengar Yohana membahas masa lalunya, membuat Allzen terbakar api amarahnya lagi.

Tanpa aba-aba dia mendaratkan pukulannya, membuat Yohana tersungkur ke samping.

Yohana yang masih memegangi ujung bibirnya yang sedikit berdarah, langsung berdiri dan menghajar Allzen.

Keduanya sama-sama terbakar emosi.

Allzen yang tidak terima Lovata di goda oleh pria brengsek seperti Yohana, dan Yohana yang masih belum bisa melupakan Lovata sepenuhnya.

Perkelahian mereka terus berlangsung, karena mereka saat itu berada di kantin belakang sekolah. Dimana tempat itu hanya siswa-siwa yang sering cabut pelajaran yang pergi kesana.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang