#43

59 10 8
                                    

Hari ini Allzen memilih untuk mengistirahatkan dirinya di rumah, menjauhkan diri dari semua aktivitas yang membuatnya lelah hati dan pikiran. Ditambah lagi dirinya yang belum sembuh total.

Allzen sedang memilih-milih acara TV yang menurutnya bagus, hingga akhirnya Mila menganggu aktivitasnya.

"Zen!" Teriak Mila sambil mengetuk pintu kamar Allzen.

"Napa?" Balas Allzen yang juga berteriak dari dalam.

"Gua mau ngambil parfume gua, kemaren kan gua numpang mandi di kamar lu!"

"Dasar pengungsi!" Ucapnya keras kemudian berjalan menuju pintu dan membuka pintu kamarnya yang di kunci.

Setelah Allzen membuka pintunya hanya sedikit dan ia mengintip sosok Mila, mata Allzen melebar dan mulutnya sedikit terbuka. Ia membuka pintu kamarnya lebar-lebar memperhatikan Mila dari ujung kaki hingga kepala.

"Wey! Mau ketemu siapa anjrit!" Ucapnya sambil sedikit teriak di depan Mila.

"Berisik! Kayak gak pernah ngeliat kakaknya dandan cantik aja" cibir lalu masuk ke dalam kamar Allzen, berjalan menuju nakas dekat ranjang Allzen dan mengambil parfumenya. Matanya beralih pada bingkai foto Allzen dan Lovata yang kemarin belum terpajang disana.

"Eh? Balikkan nih sama Lovata?" Tanya Mila sambil mengangkat bingkai tersebut dan meletakkannya kembali.

"Kagak, males banget balikkan!" Ucapnya berbohong.

"Kalo boong idung lu panjang ye kayak pinokio" ancam Mila membuat Allzen mengangkat alisnya sebagai arti 'bodo amat'.

"Lu aja gak jawab pertanyaan gua," ucap Allzen membuat Mila mendengus.

"Ketemu temen SMP, kenapa sih?"

"Masa iya ketemu temen SMP tapi pakaian lu rapih banget?"

Mila tampak menawan dengan baju dress selutut, dan rambut yang di kepang dengan disisakan sedikit rambut di ujung depan dan dialaskan sepatu heels, tidak terlalu tinggi namun membuat Mila terlihat sangat cantik.

"Ya masa ketemu temen make baju compang camping?" Jawab Mila kesal.

"Ya bukan gitu, biasanya juga lu keluar make jeans, kemeja atau kaos, totebag. Lah ini ampe make dress loh. Lu pasti mau sekalian ngedate kan?!" Tuduh Allzen yang langsung dibalas cengiran oleh Mila.

"Pinter banget dek Allzen" ucap Mila sambil mencolek hidung Allzen dan kemudian melenggang pergi begitu saja.

"Heh sialan lu ya! Hati-hati!!!" Teriak Allzen menitipkan pesan yang hanya dijawab oleh kibasan tangan mengiyakan dari Mila.

Beberapa akhir ini memang Mila terlihat berbeda dari sebelum-sebelumnya, lebih banyak tertawa dan lebih terlihat cerah. Bak anak muda yang sedang dimabuk asmara. Memang masih muda, bahkan umurnya baru saja menginjak 21 tahun.

"Moga aja tuh anak gak bego-bego lagi soal cinta," gumam Allzen kemudian kembali pada aktivitas awalnya.

****

Mila melambaikan tangannya pada teman SMPnya yang baru saja sampai. Ratna. Ia menghampiri Mila yang duduk sendirian menunggu dirinya.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang