#32 (hari keduapuluhdepan)

67 18 8
                                    

Dion sedang berbincang dengan Alfino dan Raiza di kantin belakang sekolah. Membicarakan rencana selanjutnya yang akan Dion lakukan untuk menghabisi Allzen.

"Sesuai rencana yang kemarin kita omongin di rumah Raiza. Hari ini kita jalanin strateginya." Ucap Dion memberikan instruksi kepada dua temannya itu.

"Kita kalah kekuatan tanpa Yohana." Ucap Raiza pesimis.

"Jangan pesimis, tanpa dia kita berhasil." Ucap Dion meyakinkan.

"Gua rasa rencana lu, rencana paling gila, Yon" sela Alfino.

Alfino memang tidak menginginkan kehadiran Lovata tetapi tidak membuka kemungkinan ia harus menjatuhkan nama baik temannya sendiri.

Kemarin Alfino bersama dengan Raiza dan Dion membicarakan sebuah rencana besar. Alfino sama sekali tidak dapat mengira bahwa ini akan mengancam nama Allzen bahkan nama baik sekolahnya.

"Besok rencana terakhir dari yang paling terakhir." Ucap Dion membuka pembicaraan.

"Apa?" Tanya Raiza sambil menuangkan sirupnya.

"Za, besok lu pura-pura kalau lu diapa-apain sama Allzen."

"Hah? Maksudnya?"

"Ya lu pura-pura berhubungan intim sama Allzen."

"LU UDAH GILA YA?!" Selak Alfino. Ia merasa ini rencana paling tolol yang pernah ia dengar selama ia berkecimpung di dunia yang juga membawanya pada hal-hal negatif.

"Lu gak terima? Sok mangga keluar, aib lu akan tersebar." Ucap Dion sambil mempersilahkan Alfino keluar dari kediaman Designer itu.

Alfino kembali diam, ia memilih meneguk air yang sudah disiapkan Raiza.

"Terus gimana, Allzen kan pasti bakalan nolak mentah mentah." Tanya Raiza untuk selanjutnya.

"Lovata punya niat mau memperbaiki hubungannya sama Allzen dan gua lagi berusaha untuk bisa deket ke Lovata. Seperti apa yang gua pikirkan, gua bakalan coba bujuk Lovata ngasih minuman ke Allzen yang di dalam minumannya udah ada obat tidur. Jadi Allzen bakalan nuduh Lovata yang merencanakan ini. Jabatan Allzen bakalan kegeser dan pamornya akan jatuh. 1 kali dayung dua tiga pulau terlampuai." ucapnya sambil menyeringai.

Alfino hanya mendengarkan pembicaraan mereka tanpa berkata suatu apapun. Ia mencoba mencerna rencana mereka dan mencoba mengagalkan rencana mereka.

Jam menunjukkan bahwa 10 menit lagi bel akan dibunyikan. Dion langsung melancarkan rencananya. Ia menghampiri kelas Lovata walaupun beberapa kali mendapat cibiran dari Arabella.

"Gimana Lov?" Tanya Dion.

"Gak tau nih, tapi tadi pagi Mama udah nyiapin makanan sih. Itung-itung buat nyogok Allzen." Lovata dan Dion sempat berbincang semalam melalu pesawat elektroniknya. Membicarakan cara untuk membujuk Allzen kembali padanya. Tapi sepertinya Lovata terlalu bodoh akan hal ini, ia merancang rencana pada si perancang rencana.

"Coba aja deh nanti kasih pas istirahat." Saran Dion pada Lovata.

"Gua mau ngasihnya pas pulang"

"Jangan anjir, kelamaan istirahat pertama aja."

"Oh oke lah. Sana balik kelas, udah mau bel." Ucapnya yang kemudian langsung diiyakan oleh Dion.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, Dion memikirkan hal-hal liar yang selanjutnya akan terjadi.

"Selama beristirahat Tuan Jovan!" Ucapnya kemudian memasukki kelasnya.

Di tempat lain Arabella dan Linda bertanya-tanya perihal rencana mereka yang membiarkan Lovata bersama si ular kobra itu.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang