#46

53 8 9
                                    

Lovata mereggangkan otot-ototnya terasa sangat pegal dan sedikit sakit, mungkin karena terlalu lelah kemarin.

Jarum panjang jam dikamarnya sudah menunjukkan pukul 10 siang. Ia terlalu nyenyak didalam bunga tidurnya.

"Ta, ada Yohana nih," ketuk wanita yang sudah tidak asing lagi dari luar kamar.

"Iya Ma bentar!" Sahutnya kemudian berjalan menuju pintu kamarnya.

"Yohana nungguin tuh di bawah dari jam setengah 10, kamu diketukkin pintu gak nyaut-nyaut." Cibir Jasmine yang hanya dihadiahi cengiran Lovata.

"Cengar-cengir kayak kuda kamu. Dah sana turun kasian tuh anak orang,"

Lovata menuruni tangga mendahului Jasmine. Dengan setelan piayamanya ia menemui Yohana.

"Bener-bener tuan putri. Putri tidur." Ledek Yohana pada mantan kekasihnya itu.

"Lagian dateng pagi banget,"

"Pagi bapak mu! Udah siang bolong begini Tuan putri bilang pagi?" Cibir Yohana lagi.

"Gak usah rese deh!" Gerutu Lovata membuat Yohana tersenyum simpul.

"Jadi kamu udah ada rencana belom?" Tanya Lovata to the point.

"Udah," jawab Yohana singkat.

"Gimana?"

"Liat aja entar,"

"Han makan sini!" Teriak Jasmine pada Yohana dari arah meja makan.

Yohana dan Lovata menghampiri ibu paruh baya tersebut.

"Duh Mam ngapain repot-repot, Yohana tadi masak kan buat Lovata masa aku makan juga," ucap Yohana pada Jasmine.

"Ini kamu yg masak semua?" Tanya Lovata saat mendengar perkataan Yohana.

"Gak, aku bantu dikit-dikit," jawab Yohana pada Lovata.

"Dah gakpapa, kamu temenin Lovata makan sekalian temenin Lovata di rumah ya. Mama sama Ayah mau ada Kondangan mau ajak Lovata tapi kan dia lagi sakit. Di rumah ada bi Inah ya, kalo butuh apa-apa tinggal bilang aja." Ucap Jasmine pada kedua anak remaja tersebut. "Jangan sungkan ya disini, kayak sama orang baru aja malu-malu begitu."

"Iya Mam," ucap Yohana sambil sedikit menganggukan kepala sopan.

"Yaudah Mama siap-siap dulu ya, nanti Yohana inget Lovata minum obat ya. Kalau mau jalan gakpapa asal obat Lovata jangan lupa di bawa ya, Nak," pesan Jasmine sambil menepuk bahu Yohana pelan.

Daniel dan Jasmine melewati meja makan, namun buru-buru Lovata halangi.

"Mam, Yah! Boleh ya besok Ata ikut Acara sekolah." Bujuk Lovata tidak gentar.

"Masih mau bahas ini Lovata Ambar Derandra?" Ucap Daniel menyebutkan nama panjang Lovata, yang artinya perkataan Daniel tidak bisa dibantah.

"Tapi Om, Yohana bisa jaga Lovata kok disana." Rayu Yohana juga.

"Kamu tau kan Han, keadaan Lovata sedang seperti apa? Dan dia akan pergi kemana? Hutan bukan tempat yang tepat untuk Lovata." Ucap Daniel tegas pada Yohana.

"Tapi disana kan banyak yang jaga Ata, ada Arabella dan yang lain juga ada," ucap Lovata masih mencoba meluruhkan ego sang ayah.

"Lovata, Ayah gak punya banyak waktu untuk bahas sesuatu yang kamu sendiri udah tau jawabannya." Ucap Daniel.

"Mah, bujuk Ayah biar bolehin Ata pergi," bujuk Lovata pada ibundanya. Berharap malaikat ini menjadi penyelamatnya.

"Maafin mama ya, Ayah mu ada benarnya. Disana bukan tempat yang sesuai buat kamu dan gak menjamin kalau kamu bakalan baik-baik aja disana." Ucap Jasmine sambil mengusap kepala Lovata lembut.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang