#9 (hari kelima)

110 36 0
                                    

Cahaya matahari menyelinap masuk, menerpa kulit wajah Allzen yang masih tertidur dengan pulas.

Tidurnya terganggu, setelah dirasakannya cahaya-cahaya jahat matahari yang dengan tega membangunkan nya dari bunga tidurnya.

Allzen menangkis cahaya matahari dengan tangannya, guna menutupi cahaya yang tepat masuk ke kornea matanya.

"Terlalu menyenangkan untuk segera kesekolah." Ucapnya sambil bangun dari tempat tidurnya.

Lovata sedang bersiap-siap, merapihkan luaran kemeja dengan sedikit memainkan rambutnya.

Ia memutar-mutar tubuhnya di depan cermin, seolah memuji dirinya sebagai ciptaan Tuhan.

Lovata keluar kamarnya dan langsung menyambut hangat dua orang yang sangat dicintainya.

"Pagi Mom." Ucapnya sambil mengecup pipi Jasmine

"Pagi bapake!" Ucapnya sambil bermanja-manja dengan Daniel-- ayahnya.

Lovata memang anak yang paling manja dengan kedua orang tuanya dibandingkan Lovita.

"Udah di tungguin teman tuh di depan." Ucap Daniel membuat Lovata kaget.

"Di depan? Temen Ata?" Ucapnya bingung.

"Iya, bawa motor" Jelas sang ayah.

"Yaudah, Ata langsung aja ya." Pamitnya pada kedua orang tuanya.

"Nih bawa sarapannya, makan berdua sama temen kamu nanti di sekolah." ucap Jasmine menitip bekalnya pada sang putri.

"Siap Bundo!" Ucapnya semangat.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" sahutnya serempak.

Lovata membuka pintu rumahnya, dilihatnya seseorang menggunakan jaket jeans dengan helm yang masih menyangkut dikepalanya.

"Kek kenal nih jaket." Gumamnya.

Lovata membuka pintu gerbang, membuat sang penjemput dirinya menoleh.

"Dion?" Alangkah terkejutnya Lovata saat mengetahui orang itu adalah Dion.

"Kok tau rumah gua?" Tanyanya bingung, karena pasalnya, dia tidak pernah mengajak anak IPS satupun kerumahnya, paling mentok juga Allzen. Lagipula mana mungkin Allzen memberikan alamat rumahnya.

"Tau dari temen sekelas lu" jawabnya.

"Arabella, ya?" Dion hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Yaudah ayuk naik, ngapain lama-lama keburu telat" ucapnya sambil menyodorkan helm kepada Lovata.

Lovata dan Dion sampai di sekolah tepat pukul 6.55 WIB tepat 5 menit setelahnya mereka akan telat.

Allzen memperhatikan Lovata dan Dion dengan teliti.

"Onta! Masih pagi dah begini" Gerutunya sambil memukul telapak tangan kirinya dengan tangan kanannya yang sudah mengepal.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang