#37

55 8 2
                                    

"Zen! Ata pergi ya" ucap Lovata pada mantan kekasihnya itu.

"Mau kemana??" Tanya Allzen bingung.

Allzen membiak ilalang-ilalang yang menghambat langkahnya menghampiri Lovata yang berjalan mendahuluinya. Mereka sedang berada di sebuah Ladang yang di tumbuhi ilalang tinggi menjulang. Allzen bingunh karena sebelumnya Ia belum pernah ke tempat ini.

"Tugas aku udah selesai" jawabnya kemudian ia berjalan menjauhi Allzen.

"Tugas apa? Ata nanti balik lagi ga?" Tanya Allzen polos pada Lovata. Namun hanya di balas senyuman manis khas milik Lovata.

"Jangan nakal ya di sekolah baru, jangan berantem jangan merokok lagi" ucap Lovata padanya.

"Iya iya Allzen janji, cuman Ata mau pergi kemana?"

Allzen mengikuti langkah Lovata sambil menyingkirkan ilalang yang terus menghalangi langkahnya. Hingga akhirnya Ia jatuh tersungkur karena kakinya yang terbelit agar dari tumbuhan tersebut. Ia mendongakkan kepalanya, matanya masih terfokus pada Lovata yang terus menjauhinya.

"Ata mau pergi jauh, kamu jaga diri baik-baik ya!" ucapnya menjawab pertanyaan Allzen.

"Mau kemanaaa Allzen mau ikut!"

Allzen berteriak sambil terus berusaha melepaskan dirinya. Namun semakin Ia bergerak lebih kuat, akar tersebut seakan semakin kencang mengikat kakinya.

Tiba-tiba cahaya matahari yang menemani mereka bersinar lebih terang dari sebelumnya membuat Allzen menghalangi sinarnya menggunakan tangannya.

Lovata kembali menoleh kebelakang, tersenyum lalu melambaikan tangannya.

Allzen berhasil terlepas, kemudian berusaha mencari sosok Lovata saat terakhir kali Ia melihatnya, namun usahanya sia-sia, Lovata sudah menghilang entah kemana, matanya mencari keberadaan Lovata berharap Nonanya masih menemaninya.

"Ayan! Jaga diri baik-baik ya, aku selalu bersama kamu kok." Suara Lovata terdengar jelas di telinganya, namun ia tidak dapat menemukan keberadaan Lovata.

"Ata! Ata!! Ata dimana! Keluar jangan ngumpet!! Allzen butuh Ata! Allzen takut!!!" Teriaknya.

Allzen terbangun dari tidurnya, nafas terengah-engah. Allzen menundukkan kepalanya, perasaannya mulai tidak enak perihal Lovata.

"Apa Ata baik-baik aja?" Gumamnya pada diri sendiri.

Allzen bangkit dari ranjangnya, menyambar handuknya dan bergegas mandi.

Shower yang sudah menyala dibiarkan menguyur dirinya begitu saja. Sudah hampir 10 menit Allzen membiarkan air tersebut menyiram dirinya eggan untuk melakukan aktivitas mandi yang lain.

Pikirannya berkecambuk mengingat beberapa kenangan bersama Lovata dulu. Apakah dirinya terlalu jahat karna meninggalkan Lovata tanpa memberikannya waktu utuk menjelaskan?

Allzen mengacak rambutnya yang basah, kemudian berniat untuk menyelesaikan kegiatannya.

****

Lovata sedang asik menunggu Dion didepan teras rumahnya sambil memainkan game yang ada di telfon genggamnya. Saat sedang asik-asiknya, notifikasi whatsapp menganggu fokusnya. Nama sang pengirim berhasil membuat Lovata bengong.

Ayan ayam :
Nanti pulang sekolah bisa ketemu?
Ada yang mau gue omongin.
Read

Masih tetap berada di roomchat, Lovata menelan salivanya susah payah. Baru saja ingin membalas, Dion datang menghampirinya membuat Lovata buru-buru memasukkan ponselnya.

LovatAllzen [SELASAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang