Prilly pov
Gue udah hampir seminggu jarang komunikasi sama Ali. Mungkin gue sibuk, dia juga sibuk. Pernah gue telfon dia, tapi yang angkat... Becca. Gue sempet curiga sama mereka berdua. Tapi, gue berusaha berpikir positif agar kerjaan gue cepat selesai, dan gue bisa lagi ketemu sama pangeran tembemku itu...
***
Gue sekarang ada di depan rumah Ali gue ketok pintunya, tapi gak ada yang bukain. Semalam gue pulang dari Bogor dan sengaja gak ngabarin Ali untuk kejutan yang gue buat. Aduh lama banget sih gak di bukain. Akhirnya, gue masuk karena gak dikunci, toh gue udah kenal sama semua penghuni di sini. Gue celingukan mencari keberadaan Ali, tapi mana dia...gak tau apa kalo ceweknya kangen. Dan...sepi banget nih rumah, mungkin adik Ali masih sekolah. Ya...Ali punya adik cewek namanya Alina Syarifa. Dia masih SD, dan gue gemes banget sama dia kalo gue ketemu. Saat ini gue berjalan ke taman belakang rumah Ali. Mungkin dia di sana.
Ali pov
Pagi-pagi Becca udah ke rumah gue. Entah kenapa gue seneng dia ke sini. Kebetulan gue juga ada kuliah siang, jadi bisalah nyantai dulu. Gue ajak Becca ke taman belakang rumah gue sambil membawa gitar coklat pemberian....Prilly saat ultah gue tahun lalu. Prilly...gue udah seminggu lebih kurang komunikasi sama dia. Walaupun dia sering hubungin gue tapi...gue agak males balesnya. Ah...sudahlah toh Prilly juga sibuk.
"Ali, kalo Prilly tau gimana? " tanya Becca memecah keheningan. Iya ya kalo Prilly tau hubungan gue sama Becca gimana.
"Gak lah, kalo kamu gak kasih tau, ya Prilly gak tau, " jawab gue enteng.
Becca mendengus kesal.
"Aku serius Ali...aku gak mau persahabatanku sama Prilly hancur, " kata Becca memelas.
"Kamu harus nentuin pilihan! " ucap Becca tegas.
Gue sekarang bingung. Bingung dengan perasaan gue.
"Iya...tapi aku perlu waktu, sayang..., " balas gue dan menarik kepala Becca agar bersandar di pundak gue. Tiba-tiba... Braakk...
Prilly pov
Gue berjalan ke taman belakang, kedengarannya ada orang di sana. Gue mempercepat langkah gue. Dan benar Ali ada di sana, tapi...dia bersama seorang cewek, bukan bukan, dia... Becca. Gue berusaha untuk mendengarkan percakapan mereka. Kenapa hati ini sakit sekali. Apakah ini alasan Ali jarang hubungin gue.
"Kamu harus nentuin pilihan! " ucap Becca tegas kepada Ali.
Pilihan?, pilihan apa?
"Iya...tapi aku perlu waktu, sayang..., " balas Ali dan gue lihat Ali menarik kepala Becca bersandar di pundak Ali. Air mata gue udah netes dari tadi. Kenapa sih kalian tega sama gue, dua orang yang gue sayangi tega mengkhianati gue. Tangan gue bergetar, lutut gue lemes, akhirnya...gue menjatuhkan barang bawaan yang ada ditangan gue.
Braak...
Seketika Ali dan Becca menoleh.
"Prilly? " ucap Ali yang masih bisa gue dengar. Dia segera melepas pelukannya dengan Becca dan dia menghampiri gue dengan wajah,yang pasti ketakutan.
"Prilly kamu kapan pulang, kamu sejak kapan ada di sini? " tanyanya yang ngebuat gue muak. Tapi, gue masih diam. Lidah gue kelu dan gue hanya bisa menunduk.
"Prilly kamu kok gak kasih tau aku kalo mau pulang, kan bisa aku jemput, " Ali nyerocos tanpa jeda.
"Kamu tau, kalo aku itu kang... "
Plaak... Sebelum dia nyelesain kalimatnya yang buat hati gue makin sakit, gue udah tampar dia.
"Stop...stop dengan bualan lo! " kata gue gak pake lagi panggilan aku-kamu. Udah cukup, gue gak tahan lama-lama di sini. Gue berlari keluar rumah Ali. Namun, tangan kekar menahan tangan gue. Gue tau itu Ali.
"Prill, aku bisa jelasin semua, ini gak seperti yang kamu pikirkan, " kata Ali memohon. Gue berusaha melepas tangan gue yang di cengkeram oleh Ali, gak tau apa kalo itu sakit.
"Lepas!, gue gak butuh penjelasan lo, gue udah liat semuanya, lepass!! " teriak gue. Air mataku gue udah ngucur deres karena Ali dan menahan sakit di pergelangan tangan gue.
"Ali lepas, sakiit!! " bentak gue. Akhirnya gue terlepas dari cengkeraman Ali. Dan sekarang tangan gue terlihat merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Expired Love?
RomanceSeseorang yang telah menjalin hubungan yang lama mungkin sedikit merasa bosan. Namun, apakah akan seperti sebuah produk yang mempunyai tanggal kadaluarsa? Di sisi lain, cinta sejati itu juga ada. Mencintai dengan ketulusan, kasih sayang, dan tanpa n...