Tuan Manis Lee & Tuan Muda Han ft Tuan Muda Lee

714 67 0
                                    

🐣

Eunsang terbaring lemah di ranjang uks saat ini. Walaupun hidungnya sudah tidak mengeluarkan darah lagi tetapi panasnya sepertinya tidak ingin turun. Kepalanya pun masih sangat pusing.

Diluar uks terdengar samar-samar langkah seseorang. Sepertinya dia ingin ke uks juga. Eunsang pun berpikir lagi bahwa itu hanyalah Jinwoo adiknya. Ia pun menutup matanya, mencoba menghindari perdebatan kecil yang mungkin akan terjadi di antara mereka.

Seseorang menarik tirai sebagai pembatas antara ranjang-ranjang yang berada disana. Lantas menariknya kembali, mungkin menutupnya pikir Eunsang.

Hening. Orang itu tak berbicara, Eunsang menjadi bingung, ada apa dengan adiknya? Biasanya adiknya akan mengomel-ngomel sendiri walaupun dirinya dalam keadaan tidur sekalipun. Eunsang pun membuka matanya, dan kaget mendapati Junho berdiri di ujung ranjang yang di tempatinya.

Junho menghelas nafasnya lantas mencoba tersenyum ke arah sosok yang berbaring di hadapannya. Lalu duduk di tepi ranjang uks.

"Panas kamu belum turun, pulang aja yah? Aku telponin mama Wooseok yah?"

Eunsang menggeleng pelan, ia lantas mencoba bangun dari posisinya menjadi duduk.

"Mama sekarang lagi di rumah bunda, bunda juga demam tadi pagi. Aku nggak mau nambah pikiran mama" Eunsang berujar lirih sambil menunduk dan memainkan jarinya. Dia benar-benar tidak ingin membuat mamanya kepikiran tentang dirinya. Jika dia memberi tahu mamanya kemungkinan hal terbesarnya setelah ini mamanya pasti jatuh sakit juga.

"Tapi Jinu mungkin udah beri tahu mama kamu Sang"

Eunsang mengangkat kepalanya dan menatap Juno lalu menggeleng ringan.

"Mama nggak ada ngehubungin aku, itu artinya Jinu belum ngasih tahu mama"

"Kalo nggak mau ngasih tahu mama Wooseok yaudah setidaknya papa Jinhyuk tahu kalo kamu sedang sakit Sang"

Eunsang kembali menggeleng

"Papa lagi banyak kerjaan di kantor, akhir-akhir ini papa ngelewatin makan malam, jadinya pas sampe rumah papa makan sendiri. Aku nggak mau nambah beban papa juga"

Sekali lagi Junho menghela nafasnya berat. Terdengar lebih berat dari sebelumnya.

"Kalo nggak mau ngerepotin orang tua kamu setidaknya kamu dengerin aku sang"

Eunsang hanya tersenyum lebar, bukan dipaksakan, tapi dia benar-benar tersenyum lebar. Dia tahu dia salah, dan Junho tidak bisa memarahi manusia super imut yang ada dihadapannya.

Junho mengusap puncak kepala Eunsang, mengacak-acak rambut bersurai hitam itu dan membuatnya semakin berantakan.

Eunsang menjadi bete, Junho tertawa. Eunsang benar-benar sangat menggemaskan di matanya saat ini.

"Yaudah sekarang mau makan apa? Nanti aku beliin. Susu strawberry atau pisang? Mau makan bubur atau nasi?" Junho telah berdiri dari posisi duduknya, siap-siap mencatat dalam otaknya apa yang Eunsang inginkan.

"Esa mau ke kantin aja, mau makan sama yang lain, suasana di sana juga lebih enak daripada disini" Eunsang sudah bersiap turun dari ranjang uks dengan sigap Junho memegang bahu nya berniat untuk mencegahnya.

"Kita makan di sini aja, panas kamu belum turun, kepala kamu juga pasti masih pusing kan? Aku nggak mau ambil resiko"

"Tapi Juno-"

Junho menggeleng cepat, masih memegang bahu Eunsang.

"Katanya nggak mau buat mama sama papa nambah beban pikiran. Kok sekarang malah ngeyel hm? Kamu udah nggak dengerin aku loh kemarin, sekarang masih nggak mau dengerin aku juga?"

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang