Special Gift

601 48 0
                                    

🔞
🍂

Byungchan bergerak gelisah diatas tempat tidur. Menatap jam yang berada diatas dinding 11:40 pm. Dirinya sudah bersiap-siap tidur dari jam 10 tadi tapi sampai sekarang dirinya terus bergerak gelisah. Benar-benar tak bisa tertidur padahal dirinya pun merasakan lelah.

Byungchan menatap Seungwoo yang tidur dengan lelap disampingnya, tidak terusik sama sekali akibat pergerakan yang terus berulang dari kanan, lalu ke kiri, lalu telentang. Byungchan mendekatkan dirinya ke arah Seungwoo dan memeluk lengan kekasihnya, menyembunyikan wajahnya pada leher jenjang Seungwoo.

Deru nafas menggelitik lehernya membuatnya sedikit terganggu akibat deru nafas yang tidak tenang dan seakan-akan memiliki beban dalam setiap helaian nafas. Seungwoo tentu tahu siapa pemilik wajah yang bersembunyi di lehernya. Dari aroma rambut orang itu Seungwoo tidak perlu lagi terlihat bingung. Lagi pula siapa yang tidur disampingnya selain kekasihnya? Tentu saja tidak ada.

Seungwoo mencoba melihat wajah Byungchan, matanya tertutup rapat namun seolah-olah dipaksakan. Nafasnya pun masih terdengar gusar di Indra pendengarannya.

Byungchan membuka matanya dan mendapati Seungwoo yang telah terbangun mungkin akibat dirinya. Byungchan segera menjauhkan wajahnya dari leher kekasihnya dan melepaskan pelukannya pada pergelangan tangan Seungwoo.

"Kok dilepasin?" Seungwoo terdengar sedikit kecewa. Byungchan menghela nafasnya lalu merubah posisinya menjadi telentang menatap langit-langit kamar mereka. Seungwoo ikut merubah posisinya menjadi menghadap ke arah Byungchan, tangan kirinya sebagai tumpuan kepalanya dan tangan kanannya mengusap pipi kiri Byungchan.

"Aku nggak bisa tidur Woo" bukannya menjawab pertanyaan Seungwoo, Byungchan justru mengatakan hal lain. 

Seungwoo menganggukkan kepalanya lalu menatap Byungchan yang masih asik memandangi langit-langit kamar mereka dengan tatapan yang sangat lelah. Seungwoo tiba-tiba saja kepikiran sesuatu hal. Ia pun merengkuh tubuh besar Byungchan masuk kedalam pelukannya. Memeluk kekasihnya dengan penuh kasih sayang. Byungchan sedikit heran tapi tetap menurut dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang kekasihnya.

"Aku pernah dengar Hangyul cerita. Katanya kalo dia nggak bisa tidur Sihun biasanya meluk dia kek gini. Sapa tau manjur di kamu kan?" Seungwoo mengusap punggung belakang Byungchan tapi, bukannya mengusap teratur dan menenangkan justru usapan itu seperti menyentuh secara sensual dari luar pakaian sepertinya.

Byungchan menutup matanya mencoba merasakan gerakan tangan Seungwoo yang berada di punggungnya. Mencoba menikmatinya sendiri dalam diam tak ingin ketahuan oleh kekasihnya bahwa dia menikmati sentuhan itu.

Tapi, tentu saja deru nafasnya tak dapat berbohong terlebih lagi wajahnya yang bersembunyi di balik dada bidang kekasihnya. Seungwoo sadar, dan Seungwoo tentu saja tahu bahwa Byungchan sangat menikmati. Hingga tangannya bergerak halus kearah tengkuk Byungchan.

"Hngg, Woo" sensasi gelinya luar biasa membuat Byungchan bergerak pelan dalam pelukan Seungwoo dan mencoba memperingati kekasihnya yang mencoba berbuat nakal.

Seungwoo tertawa ringan menyudahi pergerakan-pergerakan aneh yang dibuatnya di punggung Byungchan. Lantas mengeratkan pelukannya membuat Byungchan memukul dada Seungwoo yang ternyata terlalu memeluknya begitu berlebihan.

"Kamu kenapa sih Woo?" tanyanya pada Seungwoo yang saat ini telah melepaskan pelukan mereka.

Seungwoo kembali pada posisinya semula, memiringkan badannya dan tangan kirinya sebagai tumpuan kepalanya. Menatap wajah Byungchan yang berada di bawah wajahnya. Tersenyum begitu hangat, entahlah apa yang membuat suasana hati Seungwoo begitu baik sepertinya.

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang