The Books Are Silent

577 56 0
                                    

📚

"Ini mau ditaruh dimana dek?"

Dua orang laki-laki masuk ke dalam perpustakaan yang lumayan sepi di jam makan siang. Mereka melangkah menuju meja yang telah disediakan sambil membawa beberapa buku yang lumayan tebal.

"Taruh di sini aja kak. Mau gue susun dulu biar sebentar nggak repot naruh bukunya di rak buku"

Laki-laki disebelahnya hanya mengikuti perintah. Menaruhnya pada meja lalu menarik salah satu kursi disana untuk duduk.

Tiba-tiba saja suara langkah seseorang mendekati mereka berdua.

"Dek sekalian yah ibu minta tolong itu buku yang berserakan di sana kamu rapikan juga yah" kedua laki-laki itu lantas berbalik dan menatap rak buku yang dimaksud oleh wanita cantik itu.

"Eh bu Seohyun. Iya bu nanti saya rapikan buku-buku yang berantakan" Donghyun berujar sopan dan lembut. Membuat wanita yang di panggil Seohyun itu lantas mengucapkan terimakasih lalu menuju ke arah pintu utama perpustakaan.

Seo Joo Hyun. Nama yang tertulis pada nametag wanita cantik itu. Merupakan salah satu penjaga perpus di sekolah mereka.

Sekarang Donghyun kembali pada aktivitasnya dan laki-laki yang memaninya tadi sibuk dengan ponsel canggih miliknya.

"Kak, kak Yunseong?" Donghyun memanggil laki-laki itu dengan suara yang begitu kecil. Takut menganggu anak-anak lain yang sepertinya sibuk mengerjakan tugas mereka. Walaupun sekarang penghuni perpus yang terlihat hanya bisa dihitung memakai jari akan tetapi peraturan tetaplah peraturan. Sapa tahu ada siswa lainnya yang bersembunyi di balik rak-rak buku agar mereka bisa membaca lebih tenang lagi misalnya.

Yunseong lantas mengangkat kepalanya menatap adik kelas sekaligus benar-benar telah menganggap laki-laki itu adalah adiknya juga tentunya.

"Kenapaa?" tanyanya dengan suara lirih.

"Mau nyusun buku-buku ini sekalian mau ngeberesin yang ada disana. Gue tinggal nggak papa kan?" Donghyun segera mengangkat lima buku cetak matematika untuk segera di taruh ke rak khusus yang bertuliskan 'matematika'.

"Gue ikut dek bentar" Yunseong segera berdiri dari duduknya lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku celana seragamnya dan mengambil beberapa buku ipa, sejarah, dan beberapa buku lainnya.

"Nggak usah di angkat semua kak, itu lo bentar keberatan. Tangan lo pegal-pegal gue nanti gue lagi yang di omelin bunda haha"

"Uusst jangan berisik perpustakaan nih, nanti di omelin ama yang lain" ujar Yunseong yang langsung jalan ke arah rak buku matematika. Donghyun mengekor dibelakang nya.

Setelah sampai pada rak buku yang di cari Donghyun lantas menyelipkan buku-buku itu masuk ke sela-sela buku yang lainnya.

Mereka pun berjalan kembali hingga berada pada ujung perpustakaan tempat buku-buku sejarah berada.

"Kak lo sama kak Minhee gimana?" tanya Donghyun sambil memasukkan buku terakhir pada rak buku di hadapannya.

Yunseong terlihat kaget mendengar ucapan adiknya itu. Lalu berdeham pelan mencoba terlihat biasa-biasa saja.

Donghyun berbalik menatap Yunseong lalu berjalan mendahului Yunseong menuju rak buku yang di tunjuk bu Seohyun tadi.

Sekarang mereka berdua berada di ujung sebelah kanan perpustakaan. Perpustakaan sekolah ini lumayan besar dan tentunya lengkap dengan berbagai buku.

Yunseong sedikit tercengang melihat buku-buku yang berada pada ujung ruangan itu. Lumayan banyak dan sedikit berantakan.

Donghyun segera menghampiri buku-buku yang tergeletak tidak berdaya di lantai. Dan mulai menyusun sesuai kategori.

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang