Mesin Boneka

526 61 0
                                    

🐻

"Aah kok nggak bisa-bisa sih?"

Dongpyo terlihat begitu kesal pada mesin didepannya, sudah lebih dari dua jam dirinya berada disana, mencoba tiga mesin boneka yang berjejer dengan boneka yang sama pula. Tapi tidak ada satupun boneka yang berhasil didapatnya.

Dongpyo mendengus kesal lalu mengarah ke counter permainan untuk mengisi saldo kartunya agar dapat kembali berperang dengan mesin yang tak memiliki hati itu.

"Kalo yang ini habis lagi gue bakalan pulang. Ayo semangat Pyo" Dongpyo kembali mencoba tak perduli dengan sekitarnya yang terdapat beberapa orang tengah menatapnya atau lebih tepatnya bosan melihat dirinya yang begitu lama didepan mesin capit itu.

Mata Dongpyo benar-benar fokus pada saat ini, menggerakkan alat mesin yang disediakan menggunakan tangannya dengan begitu hati-hati dan lembut. Matanya tentu saja tak lepas dari capit mesin yang sebentar lagi akan mencapit boneka berukuran sedang di dalam sana.

Hap

Capit mesin itu berhasil menangkap boneka putih mengangkatnya naik dengan perlahan lalu menggeser ke arah kiri dengan pelan-pelan hingga akhirnya-

"Aarrghhh, astagaa kok gagal mulu sih? Nih mesin ada masalah apa sih sama gue?" Dongpyo sedikit frustasi di depan mesin capit itu lantas ingin kembali mencoba namun saat ia hendak menggerakkan kartunya pada bagian kartu yang terdapat di mesin. Kartu itu tiba-tiba saja di ambil oleh seseorang yang lebih tinggi darinya.

"Ternyata anak papa disini? Junho sama Wonjin daritadi nyariin kamu loh. Papa sama mama juga keliling nyariin kamu tapi nggak ketemu taunya disini daritadi?" Seungwoo menyenderkan setengah tubuhnya pada mesin capit itu, menatap anak bungsunya yang terlihat semakin menekuk wajahnya.

Dongpyo berbalik ke arah belakang mendapati kedua saudaranya dan sang mama yang tengah duduk mengistirahatkan diri pada kursi panjang yang telah disediakan oleh pengelola tempat permainan itu. Kemudian kembali menatap Seungwoo yang masih memandangnya.

"Pa kembaliin kartunya Pyo masih mau main" Dongpyo mencoba sabar.

Junho yang mendengar perkataan Dongpyo lantas mendekat kearah dua orang yang berada di depan mesin capit. "Lo kenapa sih pengen banget dapat boneka dari mesin itu? Padahal kan tinggal lo beli di depan" ujarnya yang membuat Dongpyo memutar bola matanya dengan malas.

"Gini yaah rasanya tuh beda banget dengan barang yang di beli dan barang yang diperjuangin abis-abisan"

Junho menggeleng mendengar perkataan Dongpyo padahal Junho tau sebenarnya Dongpyo hanya tertarik dan sedikit berambisi dengan permainan yang satu itu. Bukan benar-benar menginginkan bonekanya tapi ingin merasakan bagaimana susahnya mesin itu seperti yang dikatakan oleh orang-orang. Karena jika bonekanya didapatkan oleh Dongpyo maka bisa saja boneka itu akan berakhir tragis setelah ia menguploadnya di sosial media dengan caption yang pastinya akan di tulis bahwa dirinya telah menaklukkan mesin capit yang kata orang harus memiliki tingkat kesabaran tinggi saat memainkannya.

"Pa kasih kartunya dong mau coba lagii, tadi Pyo udah hampir berhasil" Dongpyo mencoba membujuk Seungwoo dengan keimutan yang dimiliki olehnya. Benar-benar mirip Byungchan.

Seungwoo menghela nafasnya memberikan kartu itu kepada Dongpyo kembali dengan syarat hanya sekali saja lalu setelah itu mereka akan pulang. Karena bagaimanapun mereka telah berada di mall itu sudah sangat lama. Kira-kira sudah hampir lima jam meraka berada di pusat perbelanjaan yang besar itu.

Junho memperhatikan Dongpyo dari samping dan tanpa sadar ikut fokus saat capit dari mesin itu berhasil menangkap boneka panda lalu kembali sangat fokus saat capitnya bergerak naik dan perlahan bergerak ke arah kanan membuat Junho dan Dongpyo berhenti bernafas sejenak hingga akhirnya

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang