Ruang Nostalgia || Chocolate? || 2.6

378 39 3
                                    

🍫

Selepas dari acara membersihkan dirinya Yuvin melangkahkan kakinya menuju dapur yang dimana sang kekasih tengah berkutat dengan segala macam bahan dan alat-alat dapur.

"Njun katanya lambat pulang soalnya mau kerja kelompok dulu di rumah temannya" ucapnya yang membuat Yohan kaget akibat mendengar suara dan kedua tangan besar Yuvin yang memeluk pinggangnya secara tiba-tiba.

"

Kamu nih kebiasaan banget sih Vin, kalo aku jantungan gimana?" Yuvin hanya terkekeh kecil membuat Yohan marah dan kesal seperti ini adalah keahlian dan kesukaannya.

Bukannya menanggapi perkataan Yohan, Yuvin justru bertanya kembali. "Kamu mau buat kue apa?"

Lembar demi lembar kertas itu membalik, membuat Yohan mengerucutkan bibirnya tanda tak ada yang beres. "Belum tau mau buat kue apa. Tadinya mau buat bolu aja tapi bosan rasanya pengen kue yang lain"

Yuvin semakin merapatkan pelukannya, mencium aroma yang sama dengannya di bahu Yohan dan tak lupa dengan kecupan ringan ia berikan pula. "Buat kue coklat aja yang waktu itu kamu buatin buat aku?" usulnya pada sang kekasih yang membuat Yohan berhenti dari acara membalikkan kertas resepnya dan berpikir kue apa yang dimaksud oleh Yuvin.

"Kue apa? Aku banyak loh buatin kamu kue coklat. Kue coklat yang mana? Atau dessert aja yah?"

Yuvin menggeleng cepat. "Nggak mau, mau kue coklat yang waktu itu kamu bikinin yang rasanya aneh"

Yohan terkejut, dia mengingat kejadian itu. Kejadian yang sudah begitu lama, kejadian yang membuatnya begitu malu dan tak ingin berhadapan dengan Yuvin berminggu-minggu lamanya.

"Apaan sih Vin ah, kok kejadian itu masih di ingat aja. Malu tau nggak" Yuvin benar-benar gemas dengan sosok yang tengah dipeluknya saat ini.

"Mau itu, buat itu aja yah. Lagian rasanya pasti udah nggak aneh lagi. Kamu sekarang kan udah jago masaknya" Yuvin terus saja menggodanya membuat Yohan semakin mengerucutkan bibirnya. Membuat Yuvin meringis kesakitan akibat cubitan Yohan yang tiada ampun pada perut sebelah kanannya.

"Kdrt nih sama suami"

Yohan memutar bola matanya malas lalu kembali sibuk dengan buku resepnya untuk mencari keberadaan resep kue coklat yang dimaksudkan oleh Yuvin. Hingga ia menyadari suatu hal dan membalikkan badannya dengan cepat. "Ah iya Vin, aku belum masak apapun untuk makan malam. Kita pesan dari luar aja yah"

"Kamu yang aku makan juga nggak papa" Yohan memutar bola matanya malas mendengar godaan yang keluar dari mulut Yuvin.

Yohan melangkahkan kakinya mengambil beberapa bahan dari ruangan khusus didapur mereka yang berisi bahan-bahan makanan yang begitu banyak.

"Adek pulang jam berapa Vin?" tanya Yohan dengan kegiatannya yang sibuk dengan bahan-bahan kue sedangkan Yuvin kembali memeluk Yohan dari arah belakang dan menempatkan kepalanya di bahu Yohan mencari kenyamanannya sendiri.

Yuvin mengendikkan bahunya dan menatap tangan Yohan yang sibuk menakar adonan. "Nggak tahu jam berapa, adek cuman bilang dia lagi kerja kelompok nggak usah di jemput juga katanya belum tentu juga dia bisa pulang malam ini"

Yohan menghentikan gerakan tangannya dan menatap kekasihnya heran melalui ekor matanya. "Kok gitu? Adek kerja kelompok dimana emang?"

"Nggak usah khawatir Han, adek kerja kelompoknya di rumah Jisung kok sepupu dia, kan sekelas dan kebetulan juga dapat kelompok yang barengan" Yuvin mengeratkan pelukannya dan mencium aroma tubuh Yohan lebih dalam lagi. "Aku kangen kamu by"

Yohan hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum dan tetap fokus pada pekerjaannya.

"Hati-hati by ntar masukin garam lagi haha" Yohan menyikut perut Yuvin pelan yang membuat Yuvin semakin tertawa. "Jangan terlalu bahagia bisa-bisa kamu racunin aku untuk yang kesekian kalinya"

"Apasih Viin kan aku udah bilang waktu itu aku salah potong kue aja, harusnya kue yang aku kasih tuh kue yang udah ku buat ulang lagi, tapi jadinya yang ke potong yang asin banget. Udah ah sana, aku mau buat kue ini kamu ganggu banget"

Yuvin justru menulikan pendengarannya. Alih-alih menjauh atau menyingkir dari Yohan justru pelukannya semakin erat pada tubuh mungil yang selalu pas dalam pelukannya itu. "Katanya ke ganggu tapi enak banget tuh nyandar di dada aku sambil buat kue"

"Vin" Yohan mencoba memperingati Yuvin dan mendapatkan kekehan kecil. "Okay okay aku nggak akan ngungkit masalah itu lagi"

Yohan terus saja berkutat dengan adonannya sedangkan Yuvin dengan Setia memeluk pinggangnya dari arah belakang terkadang juga menjadi suruhan Yohan ketika kekasihnya itu meminta bantuan untuk diambilkan sesuatu lalu kembali memeluk pinggang kekasihnya seolah-olah ia benar-benar merindukannya. 

Hingga mata Yuvin menangkap sesuatu di mangkuk berukuran kecil dihadapan Yohan dan tiba-tiba saja ide jail sepertinya terlintas di benaknya. "Ini apa by? Coklat yah?"

Yohan yang masih sibuk hanya menatap sekilas tangan Yuvin yang memegang mangkuk kecil itu. "Iya, susu kental manis itu. Kenap- Yuvin!!! Kamu apa-apaan sih?!"

Yuvin rupanya mencolek susu coklat itu menggunakan jempol kanannya dan melumuri bibir Yohan dengan coklat yang berada di jempolnya. Kelakuan yang membuat Yohan berteriak kencang di sela-sela kegiatan membuat kuenya.

Hingga saat Yohan ingin membersihkannya menggunakan tissue Yuvin membalik tubuhnya secepat mungkin dan merasakan rasa manis susu coklat ditambah dengan bibir yang selalu saja membuatnya merindukan kekasihnya itu.

"Heheh manis, rasa coklat"

🍫

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang