Apple-Scented Candles

455 33 0
                                    

🔞
.
.
.
.
.

🕯️

Jinhyuk akhirnya sampai di rumah yang begitu ia rindukan selama 2 hari yang mengharuskan dirinya pergi meninggalkan rumah akibat perjalanan dinas.

Tak ada tanda-tanda kehidupan dirumahnya, lampu-lampu pun sudah mati dan hanya tersisa lampu dapur yang redup. Jinhyuk menyenderkan tubuhnya di atas sofa ruang tamu mencoba beristirahat sebentar akibat perjalanan yang begitu jauh dan melelahkan.

Setelah cukup beristirahat Jinhyuk bergegas menaiki tangga rumahnya dan membuka pintu kamarnya dengan sangat perlahan agar tidak menimbulkan suara yang bisa membuat Wooseok dapat terbangun dari tidurnya.

Hal pertama yang menyambar Indra penciumannya adalah aroma apel yang sangat khas dan begitu segar. Jinhyuk lantas melirik kearah tempat tidurnya namun tak ada satupun manusia di sana. Kemana Wooseoknya sekarang?

Jinhyuk mengecek kamar mandi tapi di sana pun tidak ada seseorang. Hingga ia mendekati sebelah sisi tempat tidurnya dan mendapati sosok yang tengah tidur pada meja kecil sebagai tumpuan kepalanya. Tak jauh dari Wooseok dua buah lilin kaca berwarna hijau dan berukuran 7.5cm sedang menyala. 

Jinhyuk mematikan lilin itu dan mencoba mengangkat Wooseok untuk naik ketempat tidur dengan perlahan.

Sangat hati-hati tapi Wooseok rupanya menyadari pergerakan itu dan membuka matanya menatap Jinhyuk yang berada diatasnya.

"Kamu udah pulang?" tanya Wooseok yang menatap Jinhyuk dengan mata bangun tidurnya.

Jinhyuk hanya mengangguk lalu tersenyum dan menjauh dari Wooseok untuk menganti pakaiannya terlebih dahulu.

"Hyuk" Jinhyuk belum sempat membuka kemeja yang dipakainya tapi Wooseok sudah memanggil dan menepuk-nepuk bagian kosong yang berada di sebelahnya mengisyaratkan kepada Jinhyuk untuk duduk disana.

"Kenapa hm?" tanya Jinhyuk setelah berada disampingnya.

Wooseok hanya menggeleng sambil memeluk Jinhyuk. Aroma Apple benar-benar memenuhi kamarnya yang membuatnya kembali tenang sejenak akibat stress yang dirasakannya beberapa jam yang lalu.

"Aku belum ganti baju loh Seok, masih bau keringat banget. Emang kamu tahan peluk aku dalam keadaan bau?"

"Biarin aja"

Jinhyuk merasa aneh dengan keadaan kekasihnya itu, tak biasanya Wooseok bermanja-manja seperti ini kepadanya. Bahkan dalam keadaan sakit pun Wooseok jarang manja kepadanya. Tapi sepertinya malam ini berbeda, kalo biasanya Jinhyuk yang tak ingin lepas dari Wooseok malam ini justru kekasihnya itu tak ingin lepas darinya.

"Kenapa hm?" Jinhyuk mencoba bertanya kembali, ia merasa ada sesuatu yang Wooseok inginkan.

"Hmm. Hyuk?" Wooseok mengigit bibir bawahnya, ia tak berani mengungkapkan keinginannya. Bahkan untuk menatap mata Jinhyuk pun dia ragu dan tidak berani untuk pertama kalinya.

Jinhyuk dengan Setia menunggu perkataan selanjutnya dari Wooseok. Namun, Wooseok hanya menggeleng dan menundukkan kepalanya.

Tangannya terulur untuk menangkup wajah manis itu, mempertemukan pandangan mereka berdua, dan memegang bibir itu tatkala Wooseok menggigitnya kencang. Memberikan satu ciuman ringan. "Bilang aja" ujarnya lembut.

Ingin sekali Wooseok menundukkan kepalanya lagi tapi, kedua tangan Jinhyuk menahan wajahnya, tangannya sudah keringat dingin di bawah sana. "Aku ingin kamu" Wooseok berujar dengan sangat lirih tapi masih mampu didengar oleh Jinhyuk.

Saat melihat senyuman pria di hadapannya Wooseok segera menepis kedua tangan itu dari wajahnya, lalu dengan segera mengambil posisi ingin berbaring kembali. "Kamu pasti capek, udah sana ganti baju abis itu tidur"

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang