Seekor Anak Kucing Orange

633 69 0
                                    


🐈

Meow

Meow

Seekor anak kucing berwarna orange mendekati seorang laki-laki yang tengah duduk sendiri di taman sekolahnya sambil menggosokkan kepalanya manja pada betis laki-laki itu.

Laki-laki itu yang sedang sibuk bermain dengan ponselnya lantas menundukkan kepalanya ingin melihat siapa yang dengan berani bermanja-manja dengannya.

Di bawah sana seekor anak kucing yang kemungkinan umurnya masih 5 bulan mencoba mencari perhatian dari laki-laki itu.

Meow

Anak kucing itu mengeong kembali sambil menatap laki-laki yang kini tengah menatap kucing itu juga.

Mata kucing itu yang bulat sempurna, duduk manis di bawah sana, suara meongnya yang begitu menggemaskan, kedua pipinya yang terasa gembil. Dan memejamkan matanya dengan perlahan lalu membukanya kembali. Penyuka kucing pasti sudah sangat tidak tahan ingin menculik kucing manis itu.

Laki-laki itu menunduk lantas menggendong si kucing. Mengubah duduknya menjadi dirinya di bawah dan si kucing berada di atas bangku taman. Membuat kepalanya sejajar dengan si kucing. 

"Lapar yah kamu?" dia mencoba berkomunikasi dengan si kucing.

Meow

Kucing itu menjawab seolah-olah mengerti maksud laki-laki yang mengajaknya bicara itu.

Laki-laki itu lantas membuka resleting tasnya, mengeluarkan sebuah benda yang mirip dengan botol air minum namun berisikan seperti makanan cemilan yang terisi penuh.

Dia menumpahkan sedikit makanan itu ke telapak tangan kirinya lalu mendekatkan tangannya itu ke mulut si kucing.

"Makan yang banyak yah biar kamu tambah gembul" dia berbicara lagi kepada si kucing. Si kucing? Tentu saja memakan makanan itu dengan khidmat tak memperdulikan lagi omongan laki-laki itu.

Miaw

Kucing itu kembali menatapnya dan mengeong saat makanan yang berada di telapak tangan laki-laki itu habis. Sepertinya si kucing mencoba memberitahu si tuan bahwa makanannya telah habis dan si kucing tentu saja ingin nambah lagi.

Laki-laki itu tentu saja mengerti lalu menuang begitu banyak di telapak tangannya dan dengan segera si kucing makan dengan begitu rakusnya. Dia hanya memperhatikan bagaimana kucing itu makan lalu tangan kanannya mengelus lembut badan si orange.

"Mama kamu mana cing? Kamu nggak punya saudara yah?" tanya nya pada si kucing sambil mengedarkan pandangannya di sekeliling taman mencoba mencari kucing lainnya. 

"Meong" kali ini bukan si suara kucing melainkan suara laki-laki itu yang mencoba memanggil keluarga kucing yang sedang diberinya makan itu.

Tak ada satupun kucing yang datang mendekat kepadanya lantas menoleh kembali pada si orange yang tengah makan dengan nyaman di bangku taman.

"Kamu nggak punya keluarga yah?" tanyanya lagi. Laki-laki itu rupanya punya kebiasaan mengajak bicara binatang imut seperti kucing ini.

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang