Baby Breath

548 38 0
                                    


Hanahaki disease

💐

Byungchan menyesap sedikit tehnya sambil membaca sebuah koran.

Kacamata yang bertengger pada hidungnya juga kerutan pada keningnya menandakan dia benar-benar fokus dan bingung secara bersamaan.

"Astaga Seungwoo." Byungchan tersentak kaget saat tiba-tiba sebuah tangan memijit pelipis keningnya yang berkerut.

Seungwoo terkekeh, lalu mengambil tempat tepat di hadapan Byungchan, lalu menandaskan isi cangkir teh milik Byungchan.

"Kebiasaan sekali." Byungchan menggelengkan kepalanya, lalu kembali sibuk dengan korannya. Sedangkan Seungwoo tampak tak peduli.

Kini keduanya sibuk dalam keheningan di temani awan yang mulai menggelap di luar sana.

"Seungwoo sepertinya akan turun hujan, apa kau tidak ingin pulang?" Seungwoo mengangkat wajahnya menatap Byungchan, lalu menatap keluar jendela dan benar saja awan hitam tengah menghiasi langit.

Seungwoo hanya mengangkat bahunya acuh, lalu kembali sibuk dengan ponsel genggamnya.

"Seungwoo, bagaimana hubunganmu dengan dia?"

Byungchan melipat korannya, lalu menurunkan kacamata hitam yang sudah dua jam menemaninya membaca. Dan kini fokusnya hanya berada pada orang di hadapannya.

Seungwoo kembali mengangkat pandangannya, meletakkan ponselnya dekat dengan koran milik Byungchan. "Tak ada apa-apa, hanya kisah hubungan biasa." jawabnya.

Byungchan hanya menganggukkan kepalanya sembari melihat air hujan yang perlahan mulai turun.

"Hujan telah turun dan seperti biasa, aku akan terjebak disini" Seungwoo berdiri dari duduknya dan menutup jendela lain yang berada di ruang itu.

"Kau selalu saja begitu."

"Karena aku menyukainya Chan."

Byungchan tengah menikmati suara derasnya hujan di luar sana ketika suara batuk Seungwoo mengambil seluruh atensinya.

"Astaga Seungwoo kau batuk berdarah lagi." dengan segera Byungchan menuntun Seungwoo untuk menuju wastafel. Membersihkan sisa-sisa darah yang berada di bibir pria itu.

Uhuk

Uhuk

Seungwoo kembali terbatuk kali ini tak hanya darah melainkan bunga-bunga kecil berwarna putih bercampur darah pun ikut keluar.

Byungchan dengan telaten membantu Seungwoo seperti biasanya.

"Bagaimana bisa kau mengalami hal ini Seungwoo, sedangkan kau telah bahagia dengan dia. Apakah kau tidak mencintainya sampai kau selalu seperti ini atau ada orang lain yang menyukaimu?"

———

Seungwoo terdiam cukup lama di dalam kamarnya sehabis pulang dari rumah Byungchan.

Perkataan Byungchan terus saja berputar di pikirannya. Ia mendengus kasar lalu berjalan ke arah kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci wajahnya. 

Hingga ia kembali terbatuk, bunga-bunga itu semakin banyak, dadanya begitu sesak, ia berusaha untuk mengeluarkan bunga-bunga kecil itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang