1.1 Family || The view in the morning || Ordinary

1.9K 120 0
                                    

Han Family
&
Lee Old Family

☀️

Matahari telah bangun dari tidurnya namun, ia belum enggan atau belum waktunya untuk menyinari bumi hingga titik terpanas menurut manusia.

Matahari nampaknya punya waktu bermalas-malasan sebelum terbit lebih tinggi lagi. Sama seperti manusia satu ini.

Matanya terbuka menunjukkan bahwa ia baru saja bangun dari tidur nyenyaknya. Penglihatannya menatap jendela yang berada tepat dihadapannya.

Jika matahari berlama-lama untuk muncul maka dia berlama-lama di tempat tidurnya. Ia lantas melirik jam dinding yang berada pada ruangan itu.

5:35 am

Pantas saja matahari masih bermalas-malasan di luar sana.

Namun, rasa nyaman dan rasa malasnya harus segera ia lawan jika tidak, maka pada saat matahari terbit lebih terang seisi rumah ini akan heboh dan akan membuat kepalanya pusing dan repot tentunya.

Dengan berat hati ia pun bangun, mencoba mendudukan dirinya dan berbalik kearah seseorang yang masih enggan untuk bangun dari tidur nyenyaknya.

Tangannya terulur membelai lembut surai hitam yang ada di dahi pria itu. Lantas membungkukkan badannya untuk mencium kening sang pria. Salah satu rutinitas wajib yang dilakukannya setiap dia bangun tidur di pagi hari.

Setelah melakukan aktifitas ringan pertamanya kini ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang berada pada ruangan itu. Membasuh muka, menggosok gigi, dan sedikit skincare routine di pagi hari.

Butuh waktu 10 menit hingga akhirnya kini kaki jenjangnya melangkah keluar kamar dan segera menuju lantai bawah.

Hal pertama yang ia lakukan adalah membuka pintu kulkas. Melihat-lihat apakah ada sisa makanan yang bisa dipanaskan kembali atau ia harus segera memasak masakan baru.

Tidak butuh waktu lama kini pria manis itu telah selesai dengan acara masak-memasak. Kini ia melihat jam dinding dan benar saja jam sudah menujukkan pukul 6 lewat sedikit.

🍁

"Sayang, bangun yuk udah jam 6 lewat loh" kata pria manis itu sembari membuka gorden membuat cahaya-cahaya menyilaukan menerpa wajah sang anak.

"Hngg"

Pria itu mendekati kasur sang anak, duduk di tepi kasur lantas menyibak rambut-rambut sang anak yang ada di dahi. Sama seperti aktifitas ringan pertamanya ia lantas membungkukkan badannya mencium singkat kening lalu hidung anak kesayangannya itu.

"Mama mau membangunkan kakak dan adikmu dulu, bergegas lah mandi lalu ke bawah atau ayam kesukaanmu akan habis di makan sama dongpyo" pria itu tertawa setelah menjahili anak tengahnya itu. Menjahili anak tengahnya adalah sesuatu yang sangat menyenangkan menurutnya karena setelah ini anak tengahnya itu pasti akan segera bangkit dan bergegas bersiap-siap.

Dan benar saja anak tengahnya itu menuju kamar mandi secepat kilat.

Kini ia berada didepan pintu kamar sang anak tertua. Mengetok ringan pintu bercat putih tersebut.

Berbeda dengan anak pertamanya, ia tidak bisa sembarangan masuk ke kamar anak tertuanya itu karena, anak tertuanya pasti membutuhkan privasi untuk dirinya sendiri.

Sebenarnya anak pertamanya sudah tidak perlu lagi di bangunkan karena saat ini anak pertamanya itu pasti tengah bersiap-siap didalam sana.

Dan benar saja, pintu itu terbuka menampakkan sosok lelaki tinggi yang sepertinya baru saja selesai mandi.

OUR TIME(S) || PRODUCE X 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang