Happy Reading~~
*****
Sesampainya di kelas, Jeonghan tidak melihat tanda-tanda keberadaan Wonwoo sama sekali. Bahkan tas namja itu juga tidak ada di sana yang menandakan bahwa namja emo itu belum datang. Rasa khawatir Jeonghan mendadak semakin menyelimutinya, tidak biasanya Wonwoo terlambat datang ke sekolah seperti ini. Kalaupun dia terlambat, pasti dia akan menghubungi nya kalau tidak Jisoo atau yang lainnya untuk mengabarkan kalau dia akan terlambat yang mungkin karena beberapa alasan, atau mungkin terjebak macet. Tapi, kali ini sama sekali tidak ada kabar dari Wonwoo. Bahkan dari kemarin, Wonwoo tidak terlihat sama sekali. Di grup percakapan mereka pun Wonwoo tidak menunjukkan kehadirannya.
Jeonghan khawatir terjadi sesuatu pada Wonwoo, atau mungkin dia sedang sakit atau terjadi sesuatu yang buruk padanya.
"Wonwoo hyung belum datang?" Tanya Seungkwan bingung. Mungkin Seungkwan sama seperti Jeonghan atau mungkin yang lainnya, sama-sama bingung dan juga khawatir di mana sahabat mereka yang satu itu.
"Dari kemarin aku tidak melihat Wonwoo hyung, saat di kantin juga dia tidak ada." Minghao juga ikut menimpali.
Minghao memang tidak melihat keberadaan namja itu kemarin sewaktu dia datang ke kantin karena namja emo itu yang langsung di panggil Mingyu untuk menemuinya. Bahkan saat pulang sekolah pun, batang hidung Wonwoo sama sekali tidak kelihatan.
"Apa dari kemarin tidak ada yang menghubunginya?" Tanya Jisoo.
Jihoon, Minghao, dan Seungkwan menggeleng bersamaan. "Tidak, hyung. Bahkan di grup juga dia tidak muncul." Jawab Minghao.
"Aku memang tidak menghubungi nya dari kemarin. Takut kalau dia mungkin sedang sibuk." Ucap Jihoon.
"Tapi, tidak biasanya dia seperti ini. Bahkan sekarang sudah pukul berapa, dia bisa terlambat kalau belum datang juga." Jeonghan melirik jam tangan nya bergantian dengan raut cemas.
Jihoon, Minghao dan Seungkwan hanya bisa diam saja melihat hyungnya itu. Karena mereka juga tidak tau harus melakukan apa, nyatanya mereka juga sama-sama tidak tau keberadaan Wonwoo. Jisoo mendekati Jeonghan dan menepuk bahu namja cantik itu.
"Han, berfikir positive saja. Mungkin Wonwoo terlambat karena keasikan bermain game malam hari. Dia kan memang punya kebiasaan seperti itu." Ucap Jisoo mencoba menenangkan Jeonghan.
Jeonghan menghela nafas dan mengangguk, "Mungkin kau benar. Aku lupa. Aku terlalu khawatir."
"Itu wajar."
"Jeonghan Hyung." Panggilan lembut Jihoon pada nya membuat Jeonghan menoleh pada namja yang paling mungil diantara mereka itu.
Jihoon mendekati Jeonghan, "Hyung, jangan terlalu khawatir. Hyung harus percaya pada kami, kami bisa menjaga diri kami sendiri. Hyung tidak lupa kan kalau kita ini masih lah berstatus laki-laki. Jadi, hyung jangan terlalu memikirkan kami."
"Jihoon benar, Hani-yah. Jangan terlalu khawatir." Jisoo membenarkan ucapan Jihoon.
Jeonghan menatap Jisoo dan ketiga adiknya itu secara bergantian. Ia tersenyum, "Baiklah, maafkan aku." Ucapnya.
"Jangan minta maaf, hyung. Ini bukan suatu kesalahan, hyung wajar bersikap begitu." Ucap Minghao.
"Ya sudah, Jihoon pergilah ke tempat duduk mu. Sebentar lagi bel berbunyi. Minghao, Seungkwan kalian berdua juga pergi lah ke kelas kalian. Nanti kalian terlambat masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN Love STORY [All Couple]
FanfictionKisah para uke yang menjadi maid para pangeran disekolahnya. Bagaimana kah kisah mereka? Seventeen Couples; Jeongcheol√ Seoksoo√ Junhao√ Soonhoon√ Meanie√ Verkwan√ Dino√ BxB