Chapter 33

3.4K 332 18
                                    

Hai?




****

Seokmin datang ke kelas Jisoo ketika sang maid sedang asik memasukkan bukunya ke laci.

"Seokmin?" Jeonghan yang sekelas dengan Jisoo terkejut dengan kedatangan namja bangir itu. Jisoo yang mendengar nama Seokmin di sebutkan kemudian mendongak dan sama terkejutnya dengan Jeonghan tadi.

"Hai." Datar dan tanpa ekspresi.

"Kenapa kemari?" tanya Jisoo lalu berjalan mendekati Seokmin.

"Aku ingin menemui mu." jawabnya.

"Kau butuh sesuatu?"

"Tidak."

Interaksi antara Seokmin dan Jisoo di perhatikan oleh semua teman sekelasnya, sepertinya mereka bingung dengan kehadiran pangeran sekolah itu di kelas mereka. Awalnya mereka pikir mau bertemu dengan Seungcheol, sahabatnya, tapi malah menemui Jisoo.

"Soo, apa hari ini kau ada jadwal menjaga perpusatakaan?" Jeonghan bertanya pada Jisoo.

Jisoo menggeleng, "Tidak ada. Tapi aku akan pergi ke sana sebentar, ingin menjemput gitar Jihoon yang ku pinjam kemarin." jawabnya.

"Kau meminjam gitar Jihoon?"

"Aku memakai nya kemarin, tapi lupa mengembalikannya. Aku meletakkan nya di perpus karena aku takut hilang."

"Ya sudah, pergilah. Aku ke kantin lebih dulu, kau nanti menyusul saja." ucap Jeonghan.

"Hm. Aku akan datang."

"Kalau begitu aku ke kantin dulu, bye!"

"Bye!"

"Aku pergi dulu, Seok."

Seokmin hanya mengangguk sebagai balasan, setelah itu Jeonghan pun pergi meninggalkan kelas, tersisa Seokmin dan Jisoo.

"Dan.. kau butuh apa?" tanya Jisoo.

"Aku tidak butuh apapun, aku ingin kau menemaniku."

"Kemana?"

"Ke atap."

*****

Lima menit sudah berlalu sejak Seokmin mengajak Jisoo ke atap, namun saat keduanya sampai, Seokmin hanya duduk diam tanpa mengeluarkan suara sama sekali, dan Jisoo yang tak tahu harus melakukan apa hanya ikut duduk di samping Seokmin.

Keduanya duduk bersampingan, menatap cahaya teriknya matahari di pagi itu. Jisoo meletakkan kepala nya di atas kedua lututnya yang di tekuk nya dengan kedua lengannya yang memeluk erat lututnya. Ia sesekali bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosan yang menderanya.

"Apa kegagalan itu kesalahan yang fatal?" mendengar suara yang terdengar dari sampingnya, membuat Jisoo seketika langsung menoleh.

"Maksudmu?" tanya Jisoo tidak mengerti.

"Apa semua orang di dunia ini harus merasakan kemenangan dan tidak pernah merasakan kegagalan sama sekali?" ulang Seokmin.

Jisoo tersenyum lembut walaupun Seokmin tidak dapat melihatnya karena masih fokus ke depan, "Kegagalan hal yang biasa, setiap orang akan mengalaminya suatu saat. Bahkan di saat sekarang pun banyak yang merasakannya."

"Bagaimana kalau kegagalan sekali saja bisa mengubah kehidupan mereka kedepannya?"

"Kegagalan memang menyakitkan, tapi itu bukan alasan untuk menyerah."

"Apa akan ada hukuman di setiap kegagalan yang dilakukan?"

"Mengapa kau bertanya seperti itu?"

"Aku hanya bertanya."

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang