Chapter 26

6.3K 706 53
                                    

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA buat para readers-nim el tersayang. Gak ada yg niat ngirimin daging gitu ke sini.. hihi.. becanda..

So, happy reading 






******

Sesampainya di sekolah, Seungkwan langsung keluar dari dalam mobil dan langsung berjalan ke arah gedung sekolah dengan tergesa-gesa, menghiraukan Hansol yang hanya menatap nya heran.

"Aku pergi dulu, terimakasih atas tumpangannya!!" hanya itu yang diucapkan Seungkwan sebelum akhirnya meninggalkan Hansol sendirian.

"Ada apa dengannya.." Gumam Hansol bingung. Ia kembali masuk kedalam mobilnya untuk mencari parkiran yang tepat.

****

"Aku terlambat.. Pasti Pak Nam sudah masuk ke kelas. Aku tidak mau mendengar ceramahannya, yang ada malah hujan lokal." Seungkwan bergidik ngeri mengingat bagaimana kejam nya guru nya yang satu itu ketika menghukum siswa yang terlambat masuk kelasnya. Bukan di hukum secara fisik tapi mental. Iya mental. Siapapun yang terlambat dan terkena hukumannya harus terima di ceramahi selama sejam lebih bahkan sampai pelajarannya berakhir. Di marahi seperti biasa sih tidak masalah, lah ini ceramahnya sampai menghasilkan hujan lokal. Terkadang Seungkwan heran, faedahnya Pak Nam kalau ceramah harus begitu dekat dengan wajah siswa nya apa sih!? Kan muncrat nya langsung ke muka :(

Seungkwan berhenti setelah sampai di depan pintu kelas nya, ia menetralkan nafas nya sebentar sebelum akhirnya membuka pintu kelas dengan pelan-pelan. Ia menyembulkan kepalanya, dan seketika semua perhatian langsung tertuju padanya.

Tidak ada pak Nam, Seungkwan selamat. Ia bernafas lega dan masuk kedalam kelas, "Pak Nam belum datang?" Tanya Seungkwan pada teman-teman sekelasnya.

"Guru sedang rapat." Itu Eunbi yang menjawab, teman sebangku Seungkwan.

"Syukurlah.." Ucap Seungkwan bernafas lega kemudian mendudukkan dirinya di samping  Eunbi.

Eunbi menatap nya heran, "Kau terlambat lagi?" Tanya Eunbi pada Seungkwan.

Seungkwan hanya menyengir ke arah Eunbi yang membuat yeoja itu menggeleng heran. "Apa tidak ada kebiasaan mu yang lain selain terlambat?" Tanya Eunbi.

Seungkwan berpikir. Wajah berpikir nya terlihat begitu lucu, lihat saja sekarang seme-seme dikelas mereka langsung menatapnya gemas, ingin mencubit pipi tembem miliknya. Tentu saja, karena Seungkwan itu berpikirnya sambil mengerucutkan bibirnya sambil menggembungkan pipinya, bagaimana tidak menggemaskan coba.

Eunbi yang sadar kalau semua mata sekarang tertuju pada mereka berdua atau lebih tepatnya Seungkwan langsung menyenggol lengan Seungkwan pelan, "Berhenti bersikap imut seperti itu, semua orang melihatmu." Ucap Eunbi.

Sontak Seungkwan langsung mengalihkan tatapannya, dan benar saja semua tatapan laki-laki berstatus seme di kelas mereka sedang menatapnya, bahkan ada yang sampai senyum-senyum tidak jelas. Seungkwan menatap Eunbi ngeri.

"Menggelikan.." Ucap Seungkwan. Eunbi hanya tertawa pelan, "Makanya berhenti bersikap sok imut, karena nyatanya kau memang imut."

"Eii.. akhirnya kau mengakui pesona ku."

"Apa-apaan!?"

"Sudahlah jangan malu begitu, aku tahu aku memang imut. Terimakasih atas pujiannya teman ku yang cantik." Seungkwan langsung memeluk Eunbi erat. Jangan salah paham dengan mereka, mereka itu sudah sering begitu. Seungkwan itu teman dekat Eunbi di kelas, karena sejak menjadi maid Hansol, dan dirinya yang sering bersama namja blasteran itu, banyak yeoja ataupun uke yang membenci nya dan menjauhi dirinya. Hanya Eunbi yang masih mau menerima nya dan mau berbicara padanya. Seungkwan sendiri bingung mengapa dia harus dijauhi hanya karena masalah sepele seperti itu.

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang