Chapter 5

11.2K 1.2K 22
                                    


Trimakasih untuk responnya😊..aku suka baca komen kalian:')

Jangan lupa voment juseyo~














*******

Soonhoon side

Jihoon menggerutu tidak jelas sepanjang perjalanan karena ditarik seenaknya oleh pria sipit dihadapannya ini yang sekarang menjadi 'Tuan' nya karena perjanjian bodoh yang dibuat teman temannya.

Ingin rasanya Jihoon menghajar Soonyoung sampai babak belur, baru setelah itu ia akan meninggalkannya atau tidak membuangnya di sungai Han agar tidak kembali lagi sekalian. Dia benar benar kesal, ini masih lah pagi untuk nya marah-marah seperti ini. Tapi karena si sipit ini ia harus berdosa karena mengumpat sedari tadi.

"Hei sipit, kita mau kemana sebenarnya?" Tanya Jihoon karena ia malas jika harus meladeni pria didepannya ini.

"Ke kantin, aku lapar." jawab Soonyoung masih tetap terus menarik tangan Jihoon.

Jihoon berdecak sebal, "Tapi bisakan kau tidak menarik tanganku seperti ini. Ini sakit asal kau tau.''

"Tidak. Kau pasti akan lari."

"Aku tidak akan lari, jadi lepaskan."

Akhirnya Soonyoung melepas cekalan tangannya pada tangan Jihoon dan berjalan didepan namja itu dengan tangan yang sudah ia masukkan kedalam saku celananya. Kembali lagi sifat angkuhnya pikir Jihoon.

Saat sampai di kantin, Soonyoung hanya berdiri di pintu kantin sementara ia menyuruh Jihoon untuk masuk dan memesankannya makanan.

"Pergi dan pesankan aku beberapa cemilan. Aku ingin makan di atap saja, aku malas ada disini." Ucap Soonyoung membuat Jihoon bergidik sebal.

Apa-apaan itu, seenaknya saja menyuruh pikir Jihoon.

"Kenapa tidak makan disini saja?" Tanya Jihoon.

"Bukannya tadi sudah ku bilang, aku malas makan disini. Cepatlah aku lapar."

Mau tak mau Jihoon menurut, ia melangkahkan kakinya menuju ke tempat penjualan dan memesankan makanan atau lebih tepatnya cemilan untuk Soonyoung. Sebenarnya sedari tadi dia sangat risih karena banyak orang orang yang menatapnya tidak suka dan ia juga mendengar bisikan-bisikan mereka yang sedang menjelek-jelekkannya. Ini pasti karena ia yang dekat dengan Soonyoung yang merupakan salah satu dari tujuh pangeran disekolah mereka.

Setelah selesai memesan, Jihoon kembali menemui Soonyoung yang tengah berdiri di pintu masuk kantin .Ia terlihat menyandarkan punggungnya ke dinding sambil memainkan ponselnya. Soonyoung langsung menghentikan kegiatannya saat melihat Jihoon sudah kembali dengan banyak cemilan sesuai pesanannya. Padahal tadi dia tidak menyebutkan seleranya apa tapi namja mungil dihadapannya ini dengan ajaib membeli semua kesukaannya.

"Ayo." Soonyoung langsung berjalan lebih dulu didepan Jihoon yang membuat pemudah itu makin jengkel.

Cemilan ini cukup banyak kalian tau!. Dan pria dihadapannya ini sama sekali tidak mau membantunya membawa barang sedikitpun. Oh Tuhan jika membunuh itu bukan dosa, sudah dipastikan pria dihadapannya ini akan mati ditangannya.



*****


Jika di antara Soonyoung dan Jihoon, Jihoon lah yang terus menggerutu dan berdecak sebal, lain halnya dengan pasangan 'Tuan' dan 'Maid' yang satu ini. Jika biasanya, si Tuan lah yang akan acuh pada maidnya dan hanya memerintah saja, namun kali ini si Tuan lah yang harus berdecak sebal karena sedari tadi di hiraukan oleh maid nya.

Mingyu menatap kesal ke arah Wonwoo yang tengah terlelap dengan bacaannya tanpa memperdulikan Mingyu yang sedari tadi menggerutu karenanya. Sekarang yang menjadi bos nya siapa sih. Mengapa jadi dia yang harus di abaikan seperti ini.

"Hei, sampai kapan kau akan asik dengan bukumu" Tanya Mingyu kesal.

Wonwoo hanya meliriknya sekilas sebelum kembali fokus dengan novel kesayangannya yang sama sekali tidak disukai oleh Mingyu.

"Ck, kau mengabaikanku?."

Wonwoo masih diam.

"Hei..kau mendengarkan aku?!" Kali ini Mingyu benar benar marah.

Dia paling benci diabaikan asal kalian tau. Seumur hidupnya ia tidak pernah diabaikan oleh siapapun. Bahkan orang tua Mingyu sekalipun tidak pernah mengabaikannya. Dan sekarang seorang Jeon Wonwoo yang hanya menjadi status Maid nya beberapa bulan ini justru tanpa takut mengabaikannya.

Mingyu menarik paksa buku yang ada ditangan Wonwoo yang mana membuat si pemiliknya menggeram kesal. Wonwoo menatap Mingyu tajam dan dibalas tak kala tajam oleh Mingyu.

"Apa mau mu hah?!. Kembalikan bukuku!" Pinta Wonwoo sedikit membentak.

Tak taukah kau Wonwoo, kalau sekarang kau sedang mengundang kematian mu sendiri dengan membuat seorang Kim Mingyu marah. Pertama kau mengabaikannya dan sekarang kau membentaknya. Tidak tau bagaimana nasib Wonwoo nanti di tangan pria itu.

"Kau berani membentakku? Setelah mengabaikanku sedari tadi hah?" Tanya Mingyu lembut namun tersirat nada menusuk disana.

Wonwoo menatap Mingyu takut kali ini. Aura yang di keluarkan memang ya..sedikit menyeramkan, sedikit oke hanya sedikit. Tapi ia mencoba menutupinya dan berpura pura menantang si dominan.

"Memangnya mengapa aku harus takut denganmu?" Tantang Wonwoo.

"Perlu ku ingatkan..aku ini Tuan mu sekarang."

"Lalu apa hubungannya?."

"Kau. Adalah. Pembantuku, jadi kau tidak berhak membentak ku seperti tadi kau tau itu" Desis Mingyu tajam.

Mingyu mendekatkan wajahnya ke wajah Wonwoo. Sementara Wonwoo semakin memundurkan kepalanya menjauhi Mingyu. Alarm berbahaya nya berbunyi kali ini, pertanda sesuatu yang berbahaya. Oke, sangat berlebihan. Tapi ya ampun wajah Mingyu sangat dekat dengannya, mungkin hanya berkisar beberapa centi.

Entah kenapa jantung Wonwoo tiba tiba berdetak sangat kencang saat melihat wajah Mingyu dari jarak sedekat ini. Ia meletakkan kedua tangannya di dada Mingyu agar menghalangi Mingyu untuk tidak semakin dekat dengannya.

"A-apa maumu?" Tanya Wonwoo gugup.

"Ku peringatkan kau, jangan berani beraninya mengabaikanku lagi. Karena aku benci diabaikan, kau tau itu" Ucap Mingyu tepat di telinganya. Membuat Wonwoo bergidik geli karena nafas Mingyu.

Wonwoo mengangguk.

"Good boy" Ucap Mingyu lalu mengusap surai Wonwoo yang masih terdiam.

''Ini bukumu, ku kembalikan. Lain kali aku akan meminta sebuah ciuman kalau ingin bukumu kembali." Tambah Mingyu lagi dan mendapat pelototan dari Wonwoo.

Mingyu hanya tersenyum menyeringai lalu pergi meninggalkan Wonwoo yang masih mematung dengan keterkejutannya. Apa apaan itu?! Ciuman katanya..Astaga pria ini memang sudah tidak waras.

"Astaga mengapa aku malu seperti ini?! Dasar Wonu bodoh" Rutuk Wonu dalam hati.










Tbc..

Ini aja gk papa ya..tanganku capek ngetik. Ada ff ku yg aku anggurin jadi aku duluankan dulu, makanya capek bnget ngetik..

Next verkwan??
Atau mw yg lain lagi..atau mw Soonhoon  yg masih gantung??

Voment nya ya..biar aku rajin update😊..

Ku gk nyangka trnyata ada jga orng yg suka ama ff ini..padahal awalnya iseng iseng doang😅😅

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang