Chapter 18

7.3K 780 59
                                    

Bosan karantina gak?
Nih, el up buat sekedar nemenin kalian di masa2 karantina;)



*******

Wonwoo tiba-tiba mendapat pesan mendadak dari Mingyu yang menyuruh nya untuk bersiap-siap. Wonwoo bingung dan tidak tau harus melakukan apa. Bersiap-siap untuk hal apa? Memangnya Mingyu mau mengajak nya kemana?

Dalam pesannya, Mingyu hanya mengatakan kalau malam ini dia akan menjemput Wonwoo. Wonwoo ingin bertanya lebih pada Mingyu, namun si pemuda tiang itu justru tidak membalas bahkan membaca pesan nya.

Karena tidak tau akan melakukan apa, Wonwoo lebih memilih untuk kembali melanjutkan ritual tidurnya yang tadi sempat tertunda karena pesan yang masuk ke ponselnya yang membangunkan dirinya.

Menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya, Wonwoo kembali menyamankan dirinya di kasur kesayangannya dan bermimpi indah. Namun, belum beberapa lama dia tertidur, cobaan kembali harus di hadapinya. Tiba-tiba badannya merasa sangat sesak dan terasa menahan sebuah beban yang begitu berat.

"JEON WONWOO.. NOONA KESAYANGANMU DATANG.." Suara teriakan terdengar jelas di telinga Wonwoo yang masih tertutupi oleh selimut.

"NOONA.. MENYINGKIR DARI KU. KAU SANGAT BERAT.." Tak menghiraukan sang adik yang sudah keberatan menahan tubuhnya, Seulgi, noona Wonwoo justru semakin menyamankan dirinya dan tidur di atas tubuh Wonwoo. Bahkan Seulgi mengeratkan pelukannya yang membuat Wonwoo semakin sesak di dalam selimut.

"NOONA, KAU BERAT.."

"Aku merindukan mu.." Tak lagi seperti tadi, berteriak dengan kuat. Kali ini Seulgi berujar dengan nada normal.

"IYA-IYA AKU TAHU. TAPI MENYINGKIR DARI KU SEKARANG NOONA. AKU TIDAK BISA BERNAFAS." Seulgi akhirnya menyingkir dari tubuh Wonwoo.

"Haah.. haah.."

Wonwoo langsung menyibak selimutnya kasar dan meraup udara sebanyak-banyaknya karena kekurangan oksigen di dalam sana akibat kuatnya tindihan sang kakak. Seulgi tertawa keras melihat wajah mangap-mangap Wonwoo yang terlihat begitu lucu. Mendengar suara tawa Seulgi, Wonwoo melayangkan tatapan protesnya ke kakak perempuannya itu.

"NOONA, APA MAKSUDMU MELAKUKAN ITU PADAKU. KAU MAU AKU MATI, HAH?!" Tawa Seulgi lantas berhenti dan tangannya langsung melayang kan sebuah pukulan ke kepala Wonwoo yang membuat Wonwoo mengaduh kesakitan.

"JANGAN BERTERIAK BOCAH!!"

"NOONA JUGA TERIAK!!"

"AKU TIDAK TERIAK. KALAU BICARA PAKAI SUARA YANG PELAN."

"NOONA KAU JUGA SAMA!!"

"KALIAN BERDUA. KALAU MASIH SALING TERIAK, EOMMA USIR KELUAR!!" Mendengar suara bentakan ibunya dari luar kamar membuat Seulgi dan juga Wonwoo langsung terdiam.

"Ini salahmu.." Tuduh Seulgi pada Wonwoo.

Wonwoo menatap nya protes, "Mengapa aku?! Itu salah Noona, mengapa tiba-tiba datang dan menghimpit ku seperti tadi."

Ekspresi wajah Seulgi yang semula kelihatan galak langsung berubah dalam sekejap. Seulgi langsung mendekat pada Wonwoo dan memeluk manja lengan adiknya itu serta tidak lupa mengusel-uselkan kepalanya di lengan Wonwoo.

Wonwoo yang melihat perubahan drastis dari Noona nya langsung bergidik ngeri. "Noona, kau kenapa?" Tanya Wonwoo.

"Wonu sayang~~ Kau tampan sekali hari ini.." Apa-apaan itu. Mengapa tiba-tiba langsung memuji Wonwoo begitu.

Wonwoo yakin, Seulgi pasti punya maksud tersendiri. Pasti sedang ada mau nya wanita yang satu ini.

"Aku tidak bisa, noona. Aku mau tidur." Seulgi bahkan belum mengatakan apapun, Wonwoo sudah langsung menolaknya.

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang