SCH BABEH COUPS
*******
Hari ini begitu cerah.
Alasan inilah yang membuat Seungcheol tertarik ingin berjalan-jalan di hari ini.
Namun, Seungcheol paling benci kalau harus pergi sendirian tanpa ada teman. Ia sudah menghubungi teman-temannya tapi satupun tak ada dari mereka yang bisa memberikan waktu luang mereka untuk nya.
Pada akhirnya, Seungcheol harus mengajak seseorang yang akhir-akhir ini sering berada di dekatnya dan selalu bersama nya. Jeonghan, dia mengajak namja cantik itu untuk menemani nya siang ini.
Dan disinilah mereka, berjalan tanpa arah di sepanjang jalan ibukota itu. Keduanya jalan berdampingan. Tidak ada percakapan diantara keduanya, hanya keheningan saja. Mungkin Seungcheol terlalu menikmati harinya dengan baik sampai-sampai menghiraukan Jeonghan.
Walaupun Jeonghan sendiri tidak masalah berjalan tanpa arah bersama Seungcheol dan tanpa ada percakapan sekalipun. Dirinya menikmatinya, dan justru bagus sekalian untuk berolahraga sore karena sebentar lagi waktu juga akan menjelang sore.
Keduanya berhenti di penyeberangan jalan, menunggu lampu jalan tersebut menunjukkan warna merah hingga nanti mereka bisa menyeberang ke seberang jalan. Saat sedang asiknya menunggu, Seungcheol menoleh dan mendapati seorang pemuda yang berdiri disamping Jeonghan terus-terus menatap kearah Jeonghan tanpa disadari namja cantik itu.
Seungcheol yang tidak suka dengan hal itu langsung meletakkan lengannya diatas bahu Jeonghan dan merangkul nya serta merapatkan tubuh mereka. Jeonghan yang mendapati perlakuan itu sontak saja terkejut dan menatap Seungcheol bingung, begitupun dengan pemuda itu yang langsung mengalihkan tatapannya.
Bertepatan dengan itu, lampu merah pun menyala. Dengan tangan yang masih merangkul Jeonghan, Seungcheol membawa Jeonghan menyeberangi jalan. Pemuda yang tadi menatap kepergian mereka dengan tatapan iri.
Sesampainya diseberang, Jeonghan langsung melepaskan tangan Seungcheol dari bahunya.
"Kenapa?" Tanya Seungcheol bingung saat mendapati tatapan tidak suka Jeonghan padanya.
"Kau yang kenapa. Apa-apaan merangkulku di tempat umum seperti tadi!!?" Tanya Jeonghan balik dengan sedikit protesan.
"Tidak ada apa-apa." Jawab Seungcheol dan kembali membawa langkah nya berjalan meninggalkan Jeonghan.
Jeonghan yang merasa Seungcheol mengacuhkan nya merungut kesal. "Hey, jangan mengacuhkanku!"
Seungcheol masih tidak menghentikan langkahnya. Ia hanya menatap Jeonghan dengan tatapan malasnya sedangkan Jeonghan semakin berdecak dibuatnya.
"Yak!! Choi Seungcheol, aku bicara padamu."
"Apa?" Seungcheol akhirnya berhenti dan membalikkan tubuhnya hingga akhirnya keduanya saling berhadapan.
"Jangan mengacuhkanku. Aku tanya, mengapa kau merangkulku tadi. Kau tau, karena mu banyak orang yang memperhatikan kita."
"Karena aku tidak suka."
"Tidak suka apa?"
"Aku tidak suka ada orang yang menatapmu begitu." Jeonghan terdiam, Seungcheol sendiri setelah mengatakan itu langsung kembali berbalik dan berjalan meninggalkan Jeonghan. Mungkin sedikit malu dengan apa yang barusan diutarakannya.
Jeonghan menatap punggung Seungcheol yang perlahan semakin menjauh.
Blussh
Sial, pipi nya langsung memerah hanya karena mendengar ucapan Seungcheol barusan. Jantung nya juga tidak bisa berhenti berdetak kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN Love STORY [All Couple]
FanfictionKisah para uke yang menjadi maid para pangeran disekolahnya. Bagaimana kah kisah mereka? Seventeen Couples; Jeongcheol√ Seoksoo√ Junhao√ Soonhoon√ Meanie√ Verkwan√ Dino√ BxB