Chapter 36

1K 57 12
                                    

***
Zitao datang dengan dua buah cangkir teh ditangannya. Ia meletakkan kedua cangkir itu di atas meja ruang tengah, dimana sang suami bersama dengan Jun tengah asik mengobrol seputar bisnis. Ya, walaupun masih bocah SMA, kemampuan berbisnis Jun lumayan juga. Makanya Yifan terlihat begitu menikmati pembicaraan mereka.

"Ini sudah malam, kau ingin pulang?" Zitao bertanya pada Jun. 

Jun menatap jam tangan mahal yang terpasang di pergelangan tangannya dan sadar kalau jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, sudah hampir tengah malam. Ia terlalu asik berbincang dengan Ayah Minghao, Yifan hingga lupa waktu.

"A-ah, aku lupa. Aku akan pulang." ujar Jun lalu berdiri dari posisi nya sehingga Yifan dan Zitao terpaksa harus mendongak untuk melihatnya.

Tanpa Jun sadari, ucapannya barusan membuat Zitao sedikit kecewa dan agaknya sedih. Sebenarnya tujuan Zitao bukan untuk mengusir Jun pergi dari rumahnya, tapi dia ingin mengingatkan Jun kalau ini sudah sangat malam untuk nya pulang, jadi lebih baik menginap, begitu.

"Ini sudah sangat malam, lebih baik menginap saja." saran Yifan. 

Zitao mengangguk menyetujui, "Iya, menginap saja, nak Jun. Kau bisa pulang besok pagi." tambah Zitao.

Jun tampak menimang sebentar, "Tapi aku tidak ingin merepotkan lebih lagi." ujarnya.

"Kau tidak merepotkan, kami justru senang menerima teman Hao main ke rumah. Sudah lama teman-teman Minghao tidak datang berkunjung, jadi rasanya sedikit sepi."

Jun tahu yang dimaksud oleh baba nya Minghao adalah sahabat seperjuanganya Minghao, yaitu geng uke. Karena Minghao tidak punya teman dekat lain yang mau diajak nya kerumah selain kelima orang itu, setidaknya itu yang bisa Jun tangkap semenjak mengenal Minghao selama beberapa minggu ini.

"Menginaplah, 'kan bagus, Minghao jadi punya teman tidur. Minghao juga pasti akan senang, iya, 'kan, Hao?" Zitao bertanya pada Minghao, ia berbalik dan justru menemukan sang anak sudah tertidur dengan begitu lelapnya.

"Dia tidur.."

Yifan dan Zitao menggeleng sembari tertawa kecil, sementara Jun hanya tersenyum tipis. Minghao tidur lucu sekali, kedua tangannya dipakainya untuk memeluk erat guling yang dibawanya dari kamarnya. Hanya tangannya yang memeluk, kakinya justru terbentang kesisi kanan dan kirinya, wajahnya menengadah ke atas, matanya tertutup erat, dan bibir nya sedikit terbuka, nafas teratur serta dengkuran halus menjadi pengisi malam tidur nya di karpet di depan televisi setelah lelah maraton film action favoritnya.

"Menginap saja. Baba juga mau minta tolong bawakan Minghao ke kamarnya, Baba sudah lelah jadi tidak akan sanggup menggendongnya. Kamarnya ada dilantai dua, cukup mudah menemukannya karena namanya di pajang di depan pintu kamarnya." pinta Yifan sembari menjelaskan letak kamar Minghao pada Jun.

Mau tak mau Jun menurut, tak mungkin dia menolak setelah orang tua Minghao dengan baik menerima nya dan menyuguhkannya makanan serta sambutan yang hangat.

Jujur saja, selama dia hidup, dia sama sekali tidak pernah merasakan kehangatan keluarga seperti yang dirasakannya tadi. Dia tidak pernah merasakan makan malam dengan keadaan tenang dengan senyum yang merekah, karena yang biasanya dilaluinya hanyalah makan malam dengan penuh cibiran dan ejekan terhadapnya. Ia tidak pernah merasakan berbicara dengan sosok seorang ayah sehumble Yifan, bahkan sampai memuji kemampuan berbisnisnya yang tidak seberapa, serta perhatian Zitao yang membuatnya rindu sosok ibunya. 

Perasaan dingin yang melingkupinya membuatnya mengabaikan sebuah perhatian yang ingin diberikan ibu nya di rumah padanya, makanya ia bisa merasa serindu ini mendapat perlakuan manis dari ibu Minghao.

Dan akhirnya Jun menyerah dan mengiyakan tawaran dari Yifan dan Zitao. Kedua orang tua itu tersenyum lega dengan jawaban yang mereka terima, "Maaf merepotkan kalian." ujar Jun serta membungkuk sopan. See, walaupun terkenal dingin dan hobi menggonta-ganti wanita, Jun juga orang yang tahu caranya bersopan santun kepada yang lebih tua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang