Chapter 6

10.8K 1.1K 71
                                    

Nih lanjutannya..

Jangan lupa voment juseyo🤗





******

Jisoo mengamati diam diam wajah yang ada di depannya yang terhalangi oleh rak buku. Mengintip dari celah buku yang tersusun rapi di perpustakaan itu.

Mengagumi wajah yang dimiliki oleh namja itu, yang membuat nya merasa kagum?. Dengan rahang yang tegas, hidung mancung dan juga wajah serius nya membuat seorang Hong Jisoo terpaksa mengatakan kalau orang yang ada di hadapannya ini sangat tampan.
Ia juga tampan, tapi orang ini jauh lebih tampan darinya.

Sementara Seokmin, sosok yang sedang di perhatikan tersebut masih sibuk memilih milih buku yang ingin dia baca, membolak balikan buku itu mencari bacaan yang menurut nya menarik. Jika ia tidak menyukai nya maka ia akan mengembalikan bukunya dan mengambil buku lain, dan begitulah seterusnya.

Seokmin melihat Jisoo yang tengah menatap ke arah nya.

"Kau sudah selesai memilih buku?" Tanya Seokmin pada Jisoo yang masih asik melamun.

"A-ah ya, sudah selesai" gagap Jisoo karena ia baru saja ketahuan melamun.

"Baiklah, ayo kita duduk" Seokmin memutuskan mengambil buku atau lebih tepatnya sebuah novel yang menurutnya menarik.

Mereka mengambil tempat duduk di di pojok perpustakaan. Bukan untuk apa apa, tapi Seokmin memang lebih suka tempat yang lebih sepi karena lebih tenang menurutnya.

Dan mereka memilih duduk di lantai daripada di meja. Karena lebih menyenangkan menurut mereka. Mereka juga bisa duduk bersampingan karena itu.

Sejenak keheningan meliputi kedua orang itu,  atau mungkin karena Seokmin yang sedari tadi terlalu senang dengan bacaannya. 

"Kau berbeda" Dan akhirnya Jisoo mengakhiri keheningan di antara mereka. 

Seokmin mengalihkan perhatiannya dari buku yang ia baca ke Jisoo dengan kening yang berkerut bingung.

"Kau berbeda dari keenam teman mu itu. Kau lebih tenang,  dan juga tidak bersikap semena mena. Tidak seperti keenam–ah..tidak kelima orang itu yang selalu bersikap semaunya pada orang lain terutama pada teman temanku." Jelas Jisoo.

Seokmin menatap Jisoo masih dengan tatapan datar miliknya, "Mengapa kau bisa menyimpulkan hal itu?"

"Ya..karena kau memang berbeda dari mereka. Cara mu memperlakukan seseorang itu sangatlah lembut dan juga tidak memaksa." Entah dapat keberanian dari mana Jisoo bisa mengucapkan hal ini pada orang yang jelas jelas sekarang sedang menjadi 'Tuan'nya.

Tapi apa yang di ucapkannya memang lah benar, Seokmin tidak seperti temannya yang lain. Seokmin tidak pemaksa, tidak suka semena mena, dan lebih bersikap layaknya teman, bukan pembantu dan Tuannya. Walaupun datar dan dingin, ia tau kalau Seokmin adalah orang yang manis dan juga lembut. Tapi ia berusaha menutup sikapnya itu di balik wajah dingin dan datarnya.

Seokmin menatap Jisoo intens Sedangkan Jisoo yang ditatap begitu malah jadi salah tingkah dan pangling sendiri ditambah sedikit merasa takut.

"Kami semua sama."

Jisoo mengeryitkan dahinya bingung, "Apa maksudmu?"

"Kami semuanya sama Jisoo. Sama sama butuh yang nama nya perhatian"

"Perhatian? Aku tidak mengerti"

Seokmin tersenyum tipis, "Suatu saat kau akan mengerti"

Jisoo terkejut saat merasakan kepala Seokmin yang menyandar di paha nya, menjadi kan pahanya sebagai bantalan namja Bangir itu. Jisoo merasakan jantungnya berdetak dengan sangat gila, dan itu terasa sangat aneh untuknya. Ia sama sekali belum pernah merasakan ini. Dan ini kali pertama ia merasakannya dan itupun karena Seokmin, namja yang harus di layani nya karena sebuah perjanjian bodoh.

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang