****
Pintu di buka dari luar oleh seseorang hingga menampakkan seorang wanita cantik yang masuk ke dalam ruangan luas dengan cahaya tidak terlalu terang, didepannya terpampang sebuah komputer menyala yang nampak tidak di perdulikan sama sekali.
Seorang pria manis nampak tengah duduk di sebuah meja di sudut ruangan itu, tangannya bergerak-gerak menulis sesuatu di atas sebuah kertas putih di mejanya, sesekali ia berdecak kesal saat melakukan kesalahan sehingga mengotorkan kumpulan kalimat yang tengah disusun nya.
Dia sama sekali tidak menyadari kehadiran sesosok wanita di dalam ruangan itu, yang sekarang sudah berada tepat di hadapannya.
"Sebegitu seriusnya sampai tidak menyadari kehadiranku?" suara itu itu membuat Junsu, si pria manis tadi mendongak untuk melihat orang yang tengah berbicara padanya.
"Hei, Heize, kenapa kemari?" tanya Junsu pada sosok wanita yang di panggilnya Heize itu.
"Aku di suruh Deopyeonim untuk mengantarkan ini." Heize meletakkan sebuah kotak makanan di depan Junsu.
"Ini apa?"
"Makan siang, dia khawatir kau tidak akan mengingat makan siangmu karena terlalu fokus membuat lagu. Dia suami yang pengertian, omong-omong." ucap Heize.
Junsu tersenyum malu, "Aku tahu itu." ucapnya.
"Oh lihatlah siapa yang sedang tersipu malu sekarang ini. Ck ck ck dasar pasangan pasutri yang suka nya bikin iri."
"Makanya menikah sana!"
"Astaga manusia satu ini, aku juga mau nya begitu, tapi menikah dengan siapa!? Dengan manekuin begitu!?"
Junsu tertawa pelan, "Oh iya, aku lupa kau kan tidak punya pasangan." sindir Junsu.
"Oh, terimakasih sudah mengingatkan." Heize memutar bola matanya malas, Junsu menanggapinya dengan tertawa kecil.
"Kau sedang membuat lirik?"
"Hm. Tapi aku sedang tidak punya ide sama sekali, bahkan satu baitpun belum tertulis olehku."
Heize melirik ke arah kertas lirik Junsu dan terlihat baru dua baris kalimat yang terisi.
"Banyak pikiran?"
"Entahlah, kurasa aku hanya butuh istirahat sebentar untuk menjernihkan pikiranku."
Junsu membuka kotak makanan yang tadi di bawa oleh Heize. Ia mengeluarkan isinya dan tersenyum karena ternyata suaminya itu memesankannya makanan kesukaannya, memang Yookyung itu suami yang sangat perhatian.
Ia mengambil sumpit yang tersedia dan ingin memulai ritual makannya, karena jujur ia memang sangat lapar.
Duduk seharian sembari bergulat dengan pikirannya untuk menciptakan sebait lirik lagu yang indah memang hal yang begitu sulit dan cukup menguras tenaganya dan membuatnya sangat lapar.
Junsu, bekerja di perusahaan entertainer milik suami nya sebagai seorang komposer. Ia yang bertugas menciptakan lagu-lagu dari artis di perusahaan sang suami.
Sebentar lagi salah satu boygroup perusahaan itu akan melangsungkan comeback yang kesekian kali mereka, jadinya Junsu harus rela bekerja hampir full day hanya untuk menciptakan sebuah lagu untuk comeback mereka kali ini.
"Kapan kau akan berhenti?"
Tangan Junsu yang tadinya ingin menyuapkan bibimbap ke dalam mulutnya mendadak berhenti. Ia tidak menjawab selama beberapa saat.
Bunyi sumpit yang diletakkan di atas meja cukup terdengar di ruangan luas yang hanya di huni kedua orang tersebut.
Junsu menatap Heize seakan berbicara kalau dia tidak ingin membahas hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN Love STORY [All Couple]
FanfictionKisah para uke yang menjadi maid para pangeran disekolahnya. Bagaimana kah kisah mereka? Seventeen Couples; Jeongcheol√ Seoksoo√ Junhao√ Soonhoon√ Meanie√ Verkwan√ Dino√ BxB