Chapter 17

8K 840 53
                                    

Hari minggu biasanya di gunakan orang-orang untuk hari libur mereka walaupun hanya sehari. Banyak dari mereka yang memilih tidur seharian di kamar tersayang mereka, ada yang pergi liburan bersama keluarga ataupun sahabat ataupun ada juga yang hanya beristirahat di rumah dan bermalas-malasan. Tapi beda hal nya untuk Minghao yang harus melakukan kegiatan yang tidak penting di waktu weekend nya kali ini.

Menghela nafas pelan, Minghao keluar dari rumah nya setelah sebelumnya pamit kepada kedua orang tua nya. Di depan sudah ada Jun yang menunggu nya di depan mobil nya dengan tampang angkuh nya seperti biasanya.

Ingin rasanya Minghao mengusir Jun dari sana dan menyuruh nya untuk tidak menampakkan wajah lagi di depan Minghao. Namun apa daya dirinya yang sekarang menjadi maid dari orang yang sering di panggil nya orang angkuh itu tidak bisa berbuat apapun selain menurut dan mengalah.

"Kita mau kemana?" Pertanyaan itu di lontarkan Minghao pada Jun setelah berada di hadapan pemuda China itu.

"Kencan." Jawab Jun acuh.

"Ha?"

"Jangan banyak bertanya. Masuk dan cukup diam saja." Merasa tak bisa menjawab lebih lagi, Minghao memilih diam dan menurut saja untuk masuk ke dalam mobil dan duduk diam.

Sebenarnya Minghao penasaran kemana Jun akan membawa nya pagi ini. Tapi ketika berulang kali dia bertanya, maka jawaban yang sama yang akan di terimanya. Dari pada pusing memikirkan tujuan mereka yang tidak tahu entah kemana, Minghao memilih diam dan mengikuti apapun yang pemuda China itu lakukan padanya.

Sepuluh menit di habiskan keduanya untuk menyusuri jalanan pagi ini yang sudah cukup ramai di lalui pengendara untuk sampai ke tujuan mereka. Jun menghentikan mobil nya di depan sebuah kafe romantis yang terletak di pinggir jalan.

"Untuk apa kemari?" Tanya Minghao bingung.

"Harus berapa kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Kencan. Kita, atau lebih tepatnya aku akan berkencan." Jawab Jun mempertegas.

Minghao menatap nya, "Kencan? Dengan siapa?"

"Kau akan tau nanti. Ayo turun."

Jun dan Minghao keluar dari mobil bersamaan. Jun masuk lebih dulu dan di susul oleh Minghao di belakang. Ketika berada di dalam kafe, Jun terlihat melongokkan kepala nya ke sekitaran kafe dan terlihat seorang wanita cantik dari meja sudut seberang tengah melambai ke arahnya. Jun tersenyum dan membalas lambaian tangan wanita tersebut. Kafe itu terlihat sangat sepi. Hanya ada wanita tadi di sana dan mungkin di tambah mereka berdua.

"Aku akan menemui Zhia. Kau boleh duduk di mana pun dan memesan apapun sesuka mu. Dan jangan menggangguku. Cukup awasi kami dari tempat duduk mu saja."

Minghao sontak langsung menatap Jun tidak mengerti, "Apa maksud mu? Aku mengawasi kalian? Jadi yang dari tadi kau maksud dengan berkencan itu bersama wanita itu?" Minghao menunjuk wanita tadi yang masih menatap ke arah mereka dan melemparkan senyum centil nya -menurut Minghao- ke arah Jun ketika tatapan mereka bertemu.

"Tentu saja."

Minghao menghembuskan nafasnya kasar. "Kalau kau memang ingin berkencan, apa guna nya aku disini. Lebih baik aku pulang."

"Jangan coba-coba untuk pergi. Ingat perjanjian kita."

"Tapi bagaimana mungkin aku disini. Kau ingin aku jadi obat nyamuk begitu?"

"Mungkin. Kau menghabiskan banyak waktu berharga ku. Jangan banyak protes dan lakukan saja apa yang ku mau."

Minghao menggertakkan gigi nya kesal, "Sial!!"

Jun menghampiri wanita yang tadi di sebutkannya bernama Zhia itu dan meninggalkan Minghao sendiri di depan pintu masuk kafe. Apa tidak akan ada orang lain yang mau masuk kedalam kafe ini selain mereka bertiga? Minghao berharap setidaknya memiliki seorang teman di kafe ini sekarang yang terasa sangat sepi dan membosankan.

SEVENTEEN Love STORY [All Couple]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang