Bagian 9

140 14 1
                                    

Seminggu belakangan ini, entah dari mana asalnya hubungan Agatha dan Ivan semakin dekat. Walaupun Agatha masih bersikap jutek seperti biasa, tapi itu yang membuat Ivan semakin tertantang.

Kabar kedekatan mereka sudah tersebar dikalangan sekolah. Semua siswa, siswi, bahkan pedagang dikantin sudah mengetahui tentang kedekatan Agatha dan Ivan.

Tapi mereka mengelak ketika dituduh sudah berpacaran. Karena pada kenyataannya mereka hanya dekat saja tanpa ada ikatan status.

Seperti saat ini, Agatha baru saja keluar dari mobil milik Ivan. Sejak dikabarkan dekat, Ivan sering sekali menjemput dan mengantar Agatha. Hingga membuat semua siswi merasa iri.

  "Besok-besok ngga usah jemput sama nganter gue lagi ya" ujar Agatha ketika hendak berjalan menuju kelas bersama Ivan

  "Kenapa?" Tanya Ivan bingung

  "Males gue kalau jadi bahan tontonan kaya gini" semua yang diucapkan Agatha betul, kini mereka lebih sering menjadi bahan tontonan gratis disekolahnya

  "Ngga papa kali. Mungkin mereka iri sama lu" alis Agatha pun terangkat satu "Kenapa harus iri coba?"

  "Mereka pasti iri sama lu, karena lu beruntung bisa bareng terus sama cowok ganteng kaya gue" ujar Ivan dengan tengilnya

  "Najis" Agatha pun segera mempercepat langkahnya, agar dia cepat sampai dikelasnya

  "Tunggu dong" ujar Ivan seraya menyamakan langkahnya dengan Agatha

  "Ettttt stoppp" langkah Agatha dan Ivan terhenti ketika sahabat mereka tiba-tiba datang dan menghadangnya

  "Mau ngapain lagi si?" Tanya Agatha risih

  "Ikut kita!" Titah Sisil

  "Nggak!"

  "Sya, Lys bawa Agatha! Terus Rama, Ical bawa Ivan!" Titah Sisil seperti seorang ratu dikerajaan hutan

Agatha dan Ivan pun hanya bisa pasrah seperti tahanan yang ada dipenjara-penjara. Dari pada mereka berontak, nanti bakal panjang urusannya. Mending tinggal ngikut aja. Biar kelar.

Rooftop

Sahabat Ivan maupun Agatha membawa mereka berdua ke rooftop sekolah. Tempat dimana, tidak ada siswa yang berani menempatinya. Kecuali anak yang bandel seperti mereka ini.

Mereka pun membawa Agatha dan Ivan menuju kursi yang tersedia disana. Semua mata menatap kearahnya, membuat Agatha dan Ivan bergidik ngeri.

  "Ngapain coba natap gue kaya gitu. Nanti cinta loh" ujar Ivan tengil

  "Gajelas" cibir Agatha pada sahabatnya

  "Kalian pacaran?" Tanya mereka serempak

  "Nggak" jawab Agatha dan Ivan bareng

  "Terus?"

  "Kita cuma temen"

  "Kok bisa sedeket ini?"

  "Ngga deket banget kok" Agatha dan Ivan serempak menggeser posisi duduknya agar tidak terlalu berdekatan

  "Bukan itu maksudnya," kata Sisil lelah

  "Terus?" Tanya Agatha dan Ivan polos

  "Kok hubungan kalian bisa sedeket ini sih?"

  "Ngga tau"

  "Yaudah si, kepo banget si kalian" ujar Tasya merasa jenuh dengan sahabatnya ini

  "Nah betul tuh. Inikan privasi. Ngapain coba harus ditanya sedetail ini" kata Ivan setuju dengan pernyataan dari Tasya

AGATHA Elisio (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang