Bagian 15

125 11 0
                                    

  "Udah lah jangan diem kaya gini terus" kata Ivan berusaha membangunkan moodnya Agatha

  "..."

  "Lu mau makan apa?" Tanya Ivan

  "..."

  "Agatha jawab dong" ujar Ivan mulai frustasi

Agneta dan Ervin saling tatap-tatapan, mereka kasihan melihat Ivan yang terus-menerus dikacangin oleh Agatha. Padahal kan ini masalah sepele, tapi kenapa Agatha bisa semarah ini?

  "Udah lah dek, kita kan ngga berniat buat bohongin lu"

  "Lagian ini cuma masalah sepele kok. Ngga usah dibesar-besarin deh" ujar Agneta

  "Kasihan tuh Ivan udah mulai pasrah sama tingkah kekanak-kanakan lu" lanjut Agneta

Agatha pun diam-diam melirik kesamping, dia melihat wajah Ivan yang sangat tersiksa karena terus-terusan dikacangin oleh dirinya. Tak ada yang tau, bahwa kini Agatha tengah menahan tawanya.

Dia sengaja bertingkah marah kepada Ivan, agar Ivan tidak berani lagi untuk membohonginya. Mungkin inilah sisi lain dari Agatha, dia tipikal cewek yang jail sama seperti Sisil.

  "Maafin gue kek Tha. Janji deh ngga bakal bohongin lu lagi" ujar Ivan seraya memohon kepada Agatha

  "Ada satu syarat" akhirnya Agatha membuka suaranya

  "Apa?" Tanya Ivan antusias

  "Beliin es krim" ujar Agatha manjanya

Senyum Ivan terukir, akhirnya Agatha yang manja kembali lagi "Oke gue beliin sekarang juga. Mau berapa?"

  "Satu aja" kata Agatha dengan suara manjanya

  "Satu aja nih?" Tanya Ivan gemas

  "Iya" Setelah mendapat jawaban dari Agatha, Ivan langsung berlari mencari toko es krim disebrang jalan

  "Ada yah pasangan kaya gini?" Bisik Ervin pada Agneta

  "Udah biasa" sindir Agneta

  "Apa lu!" Ujar Agatha sewot

  "Apa sii"

Tak lama kemudian, Ivan datang membawa es krim yang diinginkan oleh Agatha. Makanan yang mereka pesen pun sudah datang dan siap untuk disantap.

  "Lu udah bilang sama Agatha?" Tanya Ervin mencairkan suasana

  "Bilang apa?" Tanya Agatha bingung

  "Ayah nyuruh gue buat bawa lu kerumah besok" ujar Ivan membuat Agatha terkejut

  "Mau ngapain?"

  "Katanya mau kenalan sama lu"

  "Udah lah dek, tinggal ngikut aja" ujar Agneta

  "Tapi gue malu Ka"

  "Ngapain si malu? Orang pake baju juga"

  "Bukan gitu maksudnya, gue takut aja kalau orang tua lu ngga suka sama gue" kata Agatha lirih

  "Mereka pasti suka kok sama lu"

  "Tapi gue saranin, lu harus tampil feminim jangan tomboy kaya biasanya" ujar Ervin

  "Kenapa?"

  "Karena Bunda lebih suka perempuan yang feminim"

  "Beneran Van?" Tanya Agatha memastikan

  "Iya. Ngga papa kan?" Agatha hanya bisa mengangguk pasrah

  "Yaudah dilanjut makannya"

  "Nanti sebelum pulang kita foto bareng dulu yuk" ajak Ervin

AGATHA Elisio (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang