Bagian 11

143 11 0
                                    

Seminggu pun cepat berlalu, namun terasa sangat menyiksa bagi Ivan. Bagaimana dia bisa merasa tenang, jika Agatha selalu saja menghindar darinya.

Dia hanya butuh penjelasan dari Agatha, udah cukup itu aja. Tetapi kenapa Agatha selalu menghindarinya. Seperti saat ini, Ivan terus berusaha mengejar Agatha yang berusaha menjauh darinya.

Taap

Dengan cekatan Ivan menarik tangan Agatha agar dia tidak meneruskan langkahnya kembali. Agatha masih enggan menatap Ivan, kini tubuhnya masih tetap membelakangi Ivan. Walaupun tangannya sudah dipegang oleh Ivan.

  "Gue mau ngomong sebentar Tha" ujar Ivan lirih tanpa melepaskan tangan Agatha

  "Ngga ada yang harus diomongin Van" kata Agatha dingin

  "Plis Tha" pinta Ivan

  "Gue mau pulang!" Ujar Agatha tanpa menatap Ivan

Dengan perlahan Ivan memegang kedua bahu Agatha, lalu membalikan badannya agar dia bisa menatap jelas wajah cantik milik Agatha yang akhir-akhir ini terlihat sangat pucat.

  "Kalau ada masalah itu, kita harus omongin baik-baik bukan malah menghindar dari gue. Jangan bikin gue semakin tersiksa Tha" ucap Ivan dengan wajah melasnya

Jujur, Agatha juga merasa sangat tersiksa karena berusaha menghindar dari Ivan. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Selain diam dan diam.

Tasya sudah pernah bilang kalau Ivan sering bolos pelajaran karena terus-menerus memikirkannya. Andaikan Ivan tau semuanya, pasti dia bakal bisa ngertiin Agatha.

Tapi Agatha tidak bisa menceritakan semuanya kepada Ivan. Karena dia tidak mau Ivan menampung semua beban yang ia derita selama ini.

  "Gue bukan tipikal orang yang bisa nunjukin rasa sayangnya sama seseorang. Tapi gue lagi berusaha untuk ngelakuin itu Tha, demi lu Agatha" ujar Ivan tulus

Tangan Ivan menangkup pipi tembem Agatha, lalu mengangkatnya agar mata mereka bisa saling bertemu menyalurkan rasa rindu yang mereka pendam selama ini.

  "Gue sayang sama lu Agatha"

Tes

Satu tetes air mata Agatha tiba-tiba terjatuh, ketika Ivan mengucapkan kalimat yang sangat berarti bagi Agatha.

  'Gue juga sayang sama lu Van, tapi gue ngga bisa'

Ingin sekali Agatha mengucapkan kalimat yang sama pada Ivan. Tapi mulutnya terasa kaku untuk berbicara sedeket ini kepada Ivan.

  "Percuma, lu ngga bakal bisa sama dia" suara bariton itu membuat Agatha dan Ivan terkejut. Secara spontan mereka menatap kearah suara tadi.

  "Karena dia udah menjadi milik gue!"

  "Gibran?!" Ujar Agatha dan Ivan secara bersamaan

Dengan santainya, Gibran menghampiri Agatha lalu merangkulnya mesra tanpa memperdulikan tatapan tajam dari Ivan.

  "Kita pulang sekarang" ujar Gibran

Agatha tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali pasrah.

   "Dasar brengsek" umpat Ivan menatap kedua punggung sepasang sejoli yang semakin jauh itu

***

  "Nasib lu ngga enak banget si Van. Dulu Feli ninggalin lu karena Ilham, sekarang Gibran temen karib lu sendiri malah ngrebut Agatha dari lu. Ternyata tidak selamanya ya orang ganteng bernasib baik" ujar Rama asal

AGATHA Elisio (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang