Bagian 37

112 5 6
                                    

  "Agatha kemana?" Tanya Tasya yang baru saja keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk

  "Tadi dipanggil sama Eyangnya, paling mau bahas tentang perjodohan itu" sahut Sisil yang masih sibuk dengan make up nya

  "Lu ngga cemburu Sya?" Tanya Lysha

  "Cemburu? Buat apa coba, lagian Agatha ngga mungkin berkhianat lah" ujar Tasya dengan senyum manisnya

  "Nah gini nih, baru temen gue" ujar Lysha seraya merangkul pundak Tasya bangga

Cklek

  "Hey guys," sapa Agatha dengan senyum cerianya

  "Kesambet apa lu?" Tanya Lysha bergidik ngeri melihat sikap Agatha yang sangat aneh

  "Kesambet cintanya Ivan lah" sambar Sisil

  "Enak aja, gue itu lagi bahagia banget karenaaaaaaa.."

  "Karena apa?" Tanya Lysha dan Sisil kepo

  "Karena perjodohannya udah dibatalin" seru Agatha merasa sangat bahagia

  "Serius?"

  "Demi apa?"

  "Terus Oma lu gimana?"

Pertanyaan antusias dari Lysha, Sisil dan Tasya pun membuat Agatha terkekeh geli.

  "Oma ngga bakal maksa gue lagi, karena orang tuanya Gibran yang udah batalin semuanya" jelas Agatha

  "Hah? Orang tuanya Ka Gibran?" Tanya Tasya terkejut

  "Iya, tadi Gibran ngajak orang tuanya juga"

  "Emang dia ngga cerita sama lu Sya?" Tanya Lysha yang mulai merasa ada yang aneh dengan Tasya dan Gibran

  "Emm, mungkin bilang kali ya tapi gue nya aja yang ngga denger" dusta Tasya dengan wajah anehnya

Tatapan Agatha, Lysha, dan Sisil membuat Tasya pasrah. Dia memang tidak pandai berakting, jadi selalu gagal terus jika berakting didepan sahabatnya.

Tasya pun menghela napasnya pelan lalu berkata, "Ka Gibran udah tau tentang mantan gue"

  "Maksud lu Ilham?"

  "Iya"

  "Tau dari mana anjirr?"

  "Gue juga ngga tau, tapi kayanya dia udah kecewa banget sama gue. Karena udah bohongin dia" ujar Tasya merasa bersalah

  "Tapi kenapa dia ngga marah pas tau lu satu drama sama Ilham?"

  "Dia ngga mau ngerusak acara sekolah, makanya baru ngomong semalem"

  "Terus gimana Sya? Kok gue jadi bingung sendiri ya" ujar Agatha seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal

  "Gue juga ngga tau"

  "Mungkin Ka Gibran mau nenangin pikirannya dulu kali Sya, gue yakin Ka Gibran ngga bakal sejahat orang lain" kata Lysha penuh motivasi

Tasya hanya membalas ucapan Lysha dengan senyumannya. Karena dia memang tidak tau lagi harus jawab apa. Pikirannya juga masih belum bisa tenang kaya biasanya.

  "Kita pulang sekarang aja ya" kata Tasya

  "Tapi lu nanti dateng kan?" Tanya Agatha memastikan

  "Iya dateng kok"

Akhirnya Lysha, Sisil, dan Tasya pun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan akan kerumahnya Agatha nanti malam saat perayaan ulang tahunnya Agatha.

AGATHA Elisio (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang