Dunia Agatha seakan hancur dalam seketika. Perasaannya sekarang campur aduk, antara sakit dan khawatir. Tanpa ba-bi-bu, Agatha segera menuju rumah sakit.
Disana sudah ada keluarganya Ivan, Gibran, Ical, Rama dan seseorang yang membuat Agatha bingung sendiri. Seorang cewek yang sedang berusaha menenangkan Gria.
"Ngapain kamu kesini!" Bentak Gria ketika melihat Agatha yang berada tak jauh dari mereka
Semua yang ada disana pun langsung menatap kearah Agatha. Gibran, Ical, Rama menatap Agatha dengan tatapan melas. Agatha yang tiba-tiba dibentak pun hanya bisa tersenyum kaku.
"Aku mau jenguk Ivan, Tante" jawab Agatha berusaha tidak memasukan hati kalimat yang terlontar dari mulut Gria tadi.
"Dasar cewek pembawa sial, mending kamu pergi aja deh dari sini" ujar Gria sinis
"Maksud Tante apa ya?" Tanya Agatha yang masih bingung dengan sikap Gria
"Kamu yang udah membuat Ivan celaka kan? Dengan menyuruh dia untuk cepat-cepat menemui orang tua kamu" jelas Gria tak santai
"Hah? Ngga Tante, aku sama sekali ngga nyuruh Ivan buat ketemu sama orang tua aku" ujar Agatha berusaha meyakinkan Gria
"Alah, ngga usah sok drama lagi deh. Mending kamu pergi dari sini! Sebelum saya panggilkan satpam!" Usir Gria dengan wajah yang tak santai
Agatha yang diusir secara tidak layak pun hanya bisa tersenyum getir menahan air mata yang hendak mengalir di pipinya.
"Saya pamit, Assalamu'alaikum semuanya" pamit Agatha lalu pergi meninggalkan rumah sakit itu
"Walaikumsalam" jawab semuanya kecuali Gria dan Feli
"Gria, kamu ngga seharusnya bentak dia didepan umum kaya gini" tegur Candra
"Dia salah. Jadi dia berhak untuk menerima itu"
"Kamu tau dari mana kalau dia yang salah? Apa kamu punya buktinya?"
"Iya Tante, Agatha ngga maksa Ivan buat nemuin orang tuanya. Tetapi Ivan yang keras kepala" jelas Gibran
"Udah lah Tante, ngga usah dengerin apa kata Gibran. Dia kan juga temennya Agatha, pasti bakal belain Agatha lah" ujar Feli membuat suasana semakin panas
"Bisa diem ngga lu cabe" sindir Rama merasa muak sendiri
"Jaga omongan lu ya" kata Feli tak terima
Perdebatan mereka terhenti kala dokter yang menangani Ivan keluar dari kamar UGD.
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Gria panik sendiri
"Keadaan Ivan sudah membaik, karena hanya ada sedikit benturan dikepalanya. Jadi dia hanya butuh istirahat untuk beberapa hari ini" jelas Dokter
"Alhamdulillah" seru Gria
"Terima kasih ya dok" kata Candra sopan
***
Dua hari pun sudah berlalu, Agatha menjalani dua hari kemarin tanpa adanya Ivan. Lelaki yang selalu membuatnya tersenyum, dengan berbagai cara.
Agatha melangkah gontai menuju kelasnya, tak ada senyuman sedikit pun diwajahnya. Agatha kembali seperti dulu, sebelum hadirnya Ivan dikehidupannya.
"Tha" sapa Sisil hati-hati ketika Agatha sudah menempati duduknya
Tak ada sahutan dari Agatha, dia hanya menatap kosong kearah depan tanpa memperdulikan ketiga sahabatnya yang tengah menatapnya melas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA Elisio (End)
RomanceADRIANA FARANISA AGATHA ~Mencoba untuk tetap bersamamu? Sama halnya ketika aku sedang berusaha untuk menggenggam angin yang akhirnya hanya sia-sia~ IVANDER ELISIO CHANDRAWINATA ~Hanya pada rindu.. Cinta tak tau malu. Untuk selalu mengadu.. Tentan...