special 1k viewers, double update, yipiw!
terima kasi untuk dukungannyaa
semoga psycho bisa menumpas jenuh kalian di hari kamis!
peluk sayang, salam hangat untuk temen-temenn
luv,
bachan
p.s: aku ini bendahara lho
-----------------
Hitomi menggaruk pangkal hidungnya ketika menjumpai soal tersulit ulangan harian buatan guru matematika minatnya hari ini. Ia menghela napas sesaat, namun langsung mencari akal dan menyelesaikannya secepat yang dia bisa.
Gadis itu berdiri, menyerahkan lembar jawabannya dan tersenyum manis. Segera pamit keluar kelas untuk istirahat lebih dulu dan membiarkan Sanha menatapnya sewot (dia belum sempat meminta contekan untuk menyamakan jawaban tadi! Karena Hitomi duduk seling satu bangku di depannya.)
sanha blegug
stres nih bapauhii-chan
no, you don'tsanha blegug
nggak darimana?!
rambut gue udah rontok nih!hii-chan
tapi lo belom pergisanha blegug
PERGI KEMANA SIH?!
SOALNYA AJA BELUM KELAR?!!!hii-chan
grogolsanha blegug
NGAPAIN?!Hitomi menghela napas.
sanha blegug
GROGOL PALE LO
DIKIRA GUE ORGIL APAHitomi mematikan data selulernya. Berjalan tenang menyusuri koridor sepi menuju kantin, ketika beberapa saat kemudian derap langkah kaki terdengar menyusulnya. Hitomi menebak itu Sanha, namun gadis itu memilih tak menoleh dan lanjut berjalan mengabaikannya.
"Bapau!"
Hitomi memutar kedua bola mata. Mempercepat langkah kakinya, dan membiarkan Sanha merutuk panjang lebar. Lelaki itu terengah begitu sampai disisinya.
"Masa otak gue habis dikuras langsung disuruh lari sih?!"
"Siapa yang nyuruh sih emang?" tanya Hitomi sama galaknya.
Sanha mengatupkan bibir. Menyengir kemudian, "Marah-marah mulu nih. Faktor J ya?"
Hitomi melengos. Berjalan mendahului Sanha sebelum lelaki itu kembali menyusulnya sembari tertawa.
*
Hyunjin menggaruk pelipisnya begitu Somi yang tengah mengetikan catatan jadi menoleh. Mereka sedang berjalan menuju ruang guru untuk menyerahkan buku tugas sekarang.
"Kenapa, Jin?"
"Gue kok kayak kelupaan sesuatu ya, Som?"
Somi mengerjap, berhenti berjalan dan menatap temannya bingung. "Lupa apa?"
Hyunjin mengedikan bahu. "Nggak tahu, kayak ada yang lupa dibawa gitu."
Somi ikut menggaruk pelipisnya. "Wah, gue nggak tahu tuh." katanya benar-benar tak dapat pencerahan.
Hyunjin menghela napas, memilih pasrah dan lanjut berjalan menuju ruang guru. Ia mengamati barang bawaannya. Menghitung jumlah buku dalam dekapannya sebelum menoleh pada Somi. Cewek itu nggak membawa buku!