Jaemin sedang asik menyeruput indomie rebusnya ketika matanya menonton Renjun dan Jeno yang duel PES di depan mata. Lelaki itu jadi penonton setia dengan semburan kuah mie tiap berkomentar tajam.
"Bangsatttt!! Kena hape gue, gue hajar lo njing!" seru Renjun tanpa menoleh ke belakang, namun tetap dibalas sama nyolotnya dengan Jaemin. "Nggak bakal!" balasnya sembari diam-diam mengelap layar ponsel tersebut.
Prinsipnya, asal nggak ketahuan lanjut ae.
Tapi begitu-begitu, Jaemin memastikan hape mahal Renjun (hasil nyicil tiga tahun) sudah benar-benar bersih sebelum bersiap kabur.
Andai satu notifikasi tidak datang tepat didepan mukanya.
nakyung baru
gue udah sampe stasiun
lo udah dateng?Jaemin bergeming. Menatap leher Renjun tak habis pikir sebelum mengerjap singkat. Ia buru-buru turun dari kasur dan memindahkan hapenya disana. Disusul jeritan heboh Jeno tanda kemenangan dari dalam kamar.
"MAMAM NOH MAMAM!"
Renjun mendecak kesal, berdiri dari duduknya sembari menggerutu panjang lebar. "Anjing gara-gara kuah mi si Dilan ini anjing muncrat ke leher gue dari tadi. Sialan!"
Renjun mengelap lehernya kesal, lalu memeperkan tangannya ke celana jins tersebut. Langsung mengambil hapenya sebelum melotot tak percaya begitu merasakan lumuran minyak disana.
"JAEMIN ASU----!!!"
Ia mengatupkan bibir segera, membaca sebaris pesan itu cepat sebelum menyambar kunci motornya.
"Mau kemana lo?! Bikinin indomie gue dulu!!" jerit Jeno tak terima. Ia berhenti membereskan PS-nya untuk menonton aksi kurang ajar manusia itu.
"KAPAN-KAPAN!"
"RENJUN ANJING!" maki Jeno tak habis pikir. Sementara dibawah, Renjun sudah berteriak menyahut.
"GUK! GUK!"
Jaemin tersedak tawa.
Meskipun tak berapa lama dia kembali dikejutkan dengan Jeno yang muncul sembari membawa jaket dan kunci motor juga.
"LO MAU KEMANA?!" teriak Jaemin sewot. Jeno yang sudah sampai pintu depan sudah tak terlihat mata.
"PERGI!"
"YA KEMANA?!" seru Jaemin ikut ke teras depan. Berkacak pinggang menatap lelaki itu.
"YA PERGI!"
Jaemin melotot, mengambil hapenya segera untuk mengadu.
jaemin jams
temen temen lo bangsat semua
siapa sih yang ngajarin?!haechan he!
KUMAHA SIH ANYING?!*
"Hitomi kesel banget ya sama Sanha?"
Nako bertanya ketika mereka berjalan berdua sekarang sembari menjilat es krim keliling mal. Akhir-akhir ini mereka jarang bertemu (Nako sibuk dengan kegiatan-kegiatannya sementara Hitomi sibuk belajar sambil mengomeli Sanha).
"Sanha cerita apa ke Nako?" tanya gadis itu sembari menjilat es krimnya. Tak terkesan sewot, bahkan lebih tenang dari biasanya.
Nako yang mendengar jadi tersenyum, dan menggeleng pelan. "Belum cerita apa-apa. Nako cuma nebak karena kalian nggak pernah akur, Hii-chan."
Hitomi menatap es krimnya dan ujung jalan sejenak, lantas tersenyum patah.
"Hii-chan nggak bisa jadi cewek lemah lembut, Nako." katanya mengawali. Pun terdengar sedih sekali.