pyscho - 36th Road

979 40 4
                                    

"Maaf."

Seonho mengerjap, lalu mengangguk sekenanya ketika Shuhua sudah tersenyum patah. Lelaki itu menatap Somi lagi, lalu menepuk bahunya pelan. "Kalo gitu gue duluan ya, Som. See you."

Somi mengangguk pelan, sekarang sudah menatap sahabatnya sedih. "Sha??"

"Nggak pa-pa kok, Som." katanya menenangkan. Somi menarik napas pelan, lalu tertawa kecil. "Kayaknya karena panas gue jadi nggak fokus. Maaf ya."

"......"

"......"

"Itu tadi siapa?"

"Kalo gue bilang pacar baru gue lo percaya nggak?" Somi bertanya ketika hidungnya kembali memerah. Shuhua menatap sepasang mata temannya sebelum membuang muka. "Dia pacar baru lo?"

"......"

"......"

"Emang udah waktunya kali ya, Som?" Shuhua menarik napasnya, sementara Somi mengetatkan rahangnya. Shuhua mengepalkan tangannya sebelum berujar. "Gue.. Gue masih ada kelas. Gue duluan, ya?"

"......."

"......."

Shuhua benar-benar pergi sebelum lima langkah dari sana dia kembali berbalik dan tersenyum ke arah temannya.

"Somi!!"

Gadis itu mendongak, menatap Shuhua tak mengerti andai gadis itu tak buru-buru menyuarakan kata-katanya sendiri.

"Congrats sama Seonho-nya!!"

Somi membiarkan temannya pergi setelah itu, lengkap dengan segala kepura-puraannya. Bibirnya membentuk segaris lurus ketika akhirnya dia mendongak untuk menahan air mata.

Sialan.

Bisa-bisanya dikala terik begini, lelaki itu menyelusup masuk ke dalam kepalanya tanpa permisi.

"Dia nggak janji buat pulang. Dia cuma bilang udah lega ngelepasin lo. Lucunya, lo masih nunggu dia kayak orang bego. Kenapa sih? Kenapa bikin susah diri sendiri?"

Somi bergumam, meremat kemeja flannelnya sebelum melangkah pergi. Meninggalkan sepasang mata dikejauhan yang setia menontonnya.

Lelaki itu menghela napas pelan, memutar pandangan mengawasi keadaan sebelum menyambungkan interfonnya kepada seseorang.

"Gue udah selesai. Ayo pulang."

_______

"Junkyu jangan makan terus! Bantuin kerjain tugasnya dong."

Orang yang dipanggil menoleh, menyengir lebar ketika Minju sudah bersiap mengomelinya sementara Nako tertawa pelan. "Nggak pa-pa, Minju. Tugasnya kan udah mau selesai."

"Ih, tapi si Junkyu nggak tahu diri. Nggak boleh dibiasain Junkyu, ngerti nggak sih? Untung sekelompoknya masih sama aku sama Nako. Kalo sama 'yang galak itu' gimana? Gimana hayo kamu?!"

"Iya, Minju. Nggak lagi-lagi."

Nako tersenyum sembari merapikan laptopnya, dia baru menyelesaikan tugas mereka dan niatnya sore ini mau nonton pensi bersama.

"Udah selesai, Nako?" Junkyu bertanya, Nako mengangguk cepat. "Udah kok, Junkyu."

"Berarti sekarang pulang dong?"

"Iyalah!" balas Minju membiarkan Junkyu mengatupkan bibir. "Iya, Minju. Jangan diomelin dong aku?? Aku kan udah janji nggak lagi-lagi kayak gitu??"

Minju mencibir, masih belum puas sebelum akhirnya mencubit pinggang Junkyu gemas. Membuat lelaki itu berpikir untuk mengulang masa putih abu-abu mereka lagi saja sekarang. Pasca mereka lulus SMA Minju jadi galak betulan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psycho ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang