8

222 27 2
                                        

Udara dingin nya malam tak menghalangi, ke 6 pria itu untuk keluar dari mobil nyaman miliknya.

"Kuroko-kun tenang lah dulu" ucap Seishiro.

"Sebaiknya perban dulu, lalu ke rumah sakit" ucap Nagisa panik,

"Ini bukan apa apa, aku belum selesai berbicara dengan orang tua kalian" ucap Kuroko menatap kesal, dan ngeri di saat yang sama.

"Mereka anak anakku, bukan hak kamu untuk bicara seperti itu" ucap Seijuuro menatap tajam Kuroko,


"Egh!?" Kuroko kini merasa sakit, sakit sekali seperti ada jarum yang menusuk kedalam dadanya,


Tangan yang terluka di di gengam erat erat, hingga darah segar terus menetes semakin banyak,



"Kuroko sensei, darahnya?" ucap Seiya ikut panik melihat tangan Kuroko.

"Wakarimashita, kalau begitu sayornara" ucap Kuroko kini kembali sadar akan posisinya.

"Apa yang kau katakan-!?" ucap Seijuuro tiba tiba geram dengan sikap Kuroko, yang mulai kembali bertindak tidak sesuai keinginannya.

"Aku akan menginap di rumah temanku, yang di dekat sini jadi kalian tidak perlu mengantar ku pulang" ucap Kuroko kini menatap Seijuuro dingin.

"Teman?" ucap Seishiro seolah tak percaya.

"Itu bukan urusan kalian bukan?

Aku mau pulang ke rumahku atau menginap di rumah temanku!?" ucap Kuroko kini melangkahkan kakinya menjauhi ke 5 orang itu,

"Oto-san-" ucap Nagisa awalnya, namun di tahan oleh Seiji.

Seiji tahu kalau adik adiknya berkata lebih banyak lagi, maka suasana akan semakin buruk.


"Tch!?" ucap Seijuuro mendecih kesal sembari menendang angin.

"Oto-san?" ucap Seiya sedih melihat kedua orang tuanya seperti ini.

"Hmp, sudahlah.

Sekarang ayo kita pulang" ucap Seishiro mengusap lembut kepala sang anak, yang sangat mirip dirinya itu.

.

.

.

Namun sayang, besoknya Kuroko tidak masuk sekolah

Di kabarkan kalau dia demam dan masuk angin,

Dengan segera, Seiji mengirim pesan singkat pada kedua orang tuanya itu,

"To-san, Kuroko sensei gak masuk sekolah hari ini.

Oto-san yakin gak mau menjenguknya?' tulis pesan singkat Seiji.


Seketika kedua Akashi kembar yang menerimanya, langsung meninggalkan meeting pagi itu,

Dan langsung mengendari mobil, mengikuti mini chips smart gps yang mereka selipkan di baju Kuroko semalam.

Mobil sport bernuansa merah melaju perlahan, mencari jalan di bagian pinggir kota,

Melihat kemana gps itu mengarahkan mereka, hingga sampaikan pada titik yang di tuju.

"Eh?"

"Nii-chan?"


Mobil mereka berhenti tepat di sebuah kontrakan tua yang sangat amat tua,

"Ughkk ukhhhh,

Eh!?" tampak seorang pria berambut baby blue, dengan wajah merah padam tengah membuang sampah di depan rumahnya,

Soredemo Koi wa UstukushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang