10

211 26 6
                                    

Semua kebahagiaan itu tidaklah berlangsung lama, semua berawal di siang hari itu.

Dikala angin utara berhembus ke selatan, membawa awan hujan badai.


Tok tok tok

"Seishiro-sama" ucap kepala pelayan seolah tak senang.

"Ada apa, kenapa kau memasang wajah seperti itu?" ucap Seishiro yang tengah mengambil beberapa berkas, yang tertinggal di ruang kerjanya, di rumah.

"Seishiro-sama ada tamu untuk anda" ucap  kepala pelayan itu menyingkir dan seseorang masuk kedalam ruangan.

"Seishiro-sama, bagaimana kau bisa melupakan aku, setelah anda mendapatkan istri anda yang manis itu?" ucap pria mungil itu.

"K-kau!?

Sadar akan posisi mu!" ucap Seishiro menatap tajam pria mungil itu,


"Eh~

Seishiro-sama, aku tahu kau sangat menyukai istrimu yang sekarang itu" ucap pria mungil itu mendekati Seishiro dengan manja.

"Lalu!?" ucap Seishiro ketus.

"Setidaknya ijinkan aku melakukan perpisahan pada Seishiro-sama, hanya untuk yang terakhir kalinya~"

"Hmp!?"

"Onegai, Seishiro-sama~" ucap pria mungil itu, Seishiro pun akhirnya terpancing.

"Ini yang terakhir kali, dan aku tak ingin melihat wajahmu lagi" ucap Seishiro membuka bajunya,

.

.

.

30 menit kemudian, tanpa terduga pun terjadi

Tok tok tok

"Eh!? Kuroko-sama" ucap kepala pelayan sangat terkejut dengan siapa yang datang.

"Eh!?

Ueghhhhh

'Perasaan mual ini?'

Jangan jangan!?" ucap Kuroko berlari ke kamar nya,

"Kuroko-sama!?" ucap kepala pelayan hendak mencegah Kuroko.

Kepala Kuroko seperti hendak meledak, perasaan mual yang memuakkan,

"Ku-kuroko-sama?"

Lalu dengan perasaan sedih Kuroko membuka pintu kamarnya, dan pemandangan yang tak diinginkan pun tampak,

Seseorang tidur di atas kasur miliknya, tanpa pakaian hanya di balut selimut,

sedang Seishiro hanya menggunakan celananya dan bertelanjang dada hendak membasuh diri.


"Tetsuya-kun!?" ucap Seishiro tiba tiba panik, dan takut akan konsekuensi dengan apa yang dia lakukan.

"Ughhhh!!!!!" dengan air mata, dan perasaan mual ini, dia langsung memuntahkan isi perutnya,


"Te-tetsuya-?"

"Jangan mendekat!? Egh!" ucap Kuroko mencoba berjalan menjauh,

"Kuroko-sama, ayo" ucap kepala pelayan itu membantu Kuroko berjalan,

"Kau cepatlah pergi!

Jangan sampai aku melihat wajahmu lagi" ucap Seishiro menatap penuh kebencian,

.

.

.

Semenjak hari itu, entah mengapa Kuroko tetap mau tidur sekamar dengan mereka bertiga,

Seishiro pun mengatakan apa yang terjadi pada Seijuuro, semuanya dia beritahu.

Namun setiap Seijuuro atau Seishiro ingin menyentuhnya, Kuroko tetap menuruti namun tangannya akan bergetar seperti ketakutan akan sesuatu.

Namun berbeda dengan anak anak, dia tidak akan gemetar, namun pada setiap pria dewasa dia akan gemetar, meski dengan Chihiro,

Dan semua akibat terauma oleh Seishiro.

.

.

.

TBC

Soredemo Koi wa UstukushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang