----

11 1 0
                                    

Aku berlari disepanjang trotoar tanpa menghiraukan tatapan orang disekitar yang membuatku risih. Aku tahu mereka pasti sedang membicarakan penampilanku yang sangat acak-acakan.
Persetan dengan itu semua,aku hanya ingin segelas air mineral untuk menetralkan tenggorokanku yang kering. Mengatur napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa kedua preman berwajah sangar tak lagi mengejarku,helaan napas lega kukeluarkan,membuatku cepat cepat ingin sampai di rumah.

"Brukk!!!"

Sial!aku menabrak seseorang. Tunggu,aku kenal aroma parfum dan sepatu ini. Dia,lelaki yang akhir-akhir ini membuatku dilanda kegelisahan. Aku melangkah mundur untuk mengatur jarak di antara kami,namun sepertinya ia malah semakin mendekat ke arahku. Membuat jantungku berdesir kencang,memompa darah keseluruh tubuh dengan cepat,deheman darinya membuatku diam tak bergerak.

"Sudah berkeliling kemana saja kau untuk menghindariku?"ucapnya dengan nada datar. Entah keberanian dari mana aku menatap matanya dalam. Diri ini benar benar muak dengan segala kepedulian yang entah itu tulus atau hanya sekedar balas budi saja. Rasanya aku ingin lepas.

Tersenyum sinis untuk membalas ucapannya,aku sungguh benci terlihat lemah dihadapan."Siapa kau,peduli sekali dengan hidupku,"ujarku datar.

Ia nampak membuang wajahnya kesamping,"Waktuku hilang percuma hanya untuk mencarimu!"

Aku memutar bola mata jengah,hey!siapa yang hilang,siapa juga yang minta dicari!aku tadi hanya berniat ke swalayan terdekat untuk membeli camilan.

"Sekarang pulang!"ucapnya garang lalu menarik pergelangan tanganku kencang. Ounch...,bukan begini caranya membawaku pulang.
Tanpa perasaan aku menggigit tangannya,ia meringis pelan,lalu melepaskan genggaman tanganku.

"Aku bukan tahanan,jangan menganggapku seperti anak kecil yang tidak tahu jalan pulang."kataku melirik ke arahnya kemudian berlalu berjalan kemobil pria brengsek itu.

20 Desember 2019

JUDUL_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang