Four-Hati Ini Hanya Rindu

1 0 0
                                    

Andmesh-Hanya Rindu

Di sepanjang perjalanan pulang aku hanya terdiam murung sambil mendengarkan lagu di earphone yang terpasang di telinga,sebenarnya aku ingin sekali mengikuti acara di balai kota,akan tetapi keberuntungan tidak memihak kepadaku.Aku tidak memiliki kelompok ataupun partner untuk menari,ingin sekali diriku menunjukkan penampilan di depan Imelda,Bunda,Ayah,juga kak Saga yang mungkin bahagia di alam sana.

Aku memang tidak memiliki teman tapi bukan berati aku sedih,aku hanya bingung bagaimana mengekspresikan diriku,bisa di bilang aku cukup bahagia tanpa kehadiran teman,cukup Imelda dan keluargaku saja aku mungkin bisa bahagia,juga tanpa kehadiran sosok saudara yang selalu menjaga dan melindungiku seperti kak Saga.

Penyesalan pasti diakhir,aku begitu terkejut kala mengetahui dirinya mengalami penyakit mematikan,kanker otak stadium akhir.Aku merasa benar- benar terpukul kala ia menyimpan semua deritanya sendirian,tanpa seorang pun tau.

Di saat itu aku benar-benar berada di titik terendah dalam hidup,aku ingin menyusul kakakku,mengatakan permintaan maaf sebesar-besarnya atas semua kesalahan yang kuperbuat padanya.

Orang yang kujadikan musuh didalam rumah,selalu menjahiliku kala aku akan pergi tidur,tertawa terbahak kala aku dimarahi ayah ataupun bunda, menyembunyikan kaos kakiku dibawah kolong meja,bahagia ketika aku terkena masalah,menjagaku ketika aku dibully,selalu memarahiku ketika aku tak berani melawan mereka,selalu cemburu ketika aku dimanja bunda,menemaniku menonton naruto,bermain PS bersama hingga menjelang pagi,mengerjakan tugasku kala aku malas,membangunkanku dengan suara beratnya,memarahiku ketika aku terlihat lemah,menjagaku saat aku sakit,menyemangatiku Ujian Nasional,tidak suka privasinya diganggu,--dan orang yang menyembunyikan penyakitnya kepada kami karna tidak mau membuat kami merasa sedih.

Ku ingin saat ini engkau ada
disini...
tertawa bersamaku,seperti dulu
lagi...

Aku tidak bisa menangis,aku ingin berteriak memanggil namanya untuk selalu menjahiliku lagi,aku ingin ikut dengannya,memakan ice cream di siang hari saat hujan tiba,aku ingin menikmati teriakannya saat takut terhadap binatang tikus,aku ingin---

"Arghhhh!"teriakku membahana di atas jembatan,tak menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang melihatku gusar.

Kita akan merasa bahwa 'dia' berharga di saat kita sudah kehilangannya.

Itu benar,sangat benar.Aku bahkan tidak bisa merasakan kaki yang menapak dipijakan,aku ingin melayang,rasanya mati rasa sudah.

Dua tahun aku kehilangan dirinya,2 tahun pula aku merasakan sakit yang amat luar biasa.Di kala aku sedang berjalan berdua dengannya,ia selalu mengatakan kalau aku ini hanyalah gadis kecil berumur 8 bulan yang harus ia jaga,aku hanyalah gadis kecil yang tak bisa apa apa tanpa dirinya.

Dan itu benar,aku tak bisa apa-apa tanpa dirinya,orang yang paling sering bertengkar denganku adalah orang yang sangat dekat denganku.

Aku selalu menggantungkan hidup padanya,memperlihatkan wajah lucu dan manis agar ia terbujuk juga luluh untuk membantuku melakukan sesuatu.

Walau hanya sebentar,Tuhan...
Tolong kabulkanlah

Hanya dia temanku di dunia sebelum Imelda,aku selalu membuntutinya kemana pun ia pergi walau ia sering memarahiku sebab dia ingin sekali bermain dengan teman-temannya.

Dia selalu menggendongku saat aku pulang sekolah karna aku terlalu malas untuk berjalan kaki dari depan kompleks sampai rumah.

Benar-benar moment yang tak bisa terlupakan.

Aku ingin sekali memutar waktu dari sekarang ke 2 tahun yang lalu,dimana ia tetap tersenyum menghadapi penyakitnya,ia tetap memamerkan wajah konyolnya setelah ia meminum obat pereda,juga menasehatiku untuk tidak tidur terlalu larut dimalam hari dan mencuci pakaian sendiri,tidak menggantungkan diri pada bunda.

Mengelus lembut rambutku dikala aku susah tidur,mencubit pipiku karna aku sering membuatnya kesal,merangkul pundakku ketika aku terpuruk,dan bersorak paling bahagia ketika aku mendapat juara olimpiade matematika.

Bukannya diri ini
Tak terima kenyataan

Sagara namanya,kakakku tercinta yang tak pernah luput dari setiap wanita karena paras tampannya.

Lelaki berdada bidang yang nyaman saat aku bisa berada dipelukannya,senyum menawan yang selalu ia pamerkan setiap aku sedang marah dengannya.

Begitu banyak kenangan dimasa-masa aku bisa bersama dia.Cukup membahagiakan,bukan,tapi sangat membahagiakan.

Hati ini hanya rindu...

Menunduk kebawah,kearah sneakersku yang pernah kakakku kenakan,sangat nyaman.

Aku tidak akan meninggalkan ataupun membuang benda ini sampai kapanpun,ini adalah sneakers kesayangannya.Tak boleh ada orang lain yang menyentuhnya.

Berjalan melewati jembatan tersebut,kali ini aku benar-benar harus mengikhlaskan dia.Aku tidak boleh terlalu larut dalam perasaan yang menyedihkan.

27 Desember 2019

JUDUL_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang