SMA XXIII

474 14 2
                                    

 Malam itu hujan turun lebat. Suara petir terdengar saling sahut-menyahut diluar. Kebanyakan orang langsung tidur dan menyumbat telinga mereka dengan memasang headset atau menyumpalnya dengan tisu. Hanya satu orang yang tak terganggu dengan itu semua. Seorang cewek manis tapi lugu. Dan ia sedang memeriksa laptop silvernya.

Ia membuka aplikasi sosial media, lalu membuka beranda cerita. Dan ia menemukan Puisi terbaru Syair Pujangga Hati. Bagas? bisik batinnya tiba-tiba. Sudah hampir sebulan akunnya nggak pernah aktif. Dan sekarang muncul lagi. Kenapa? Apa ..ada hubungannya denganku? 

Lalu ia lihat banyak yang meng-like puisi itu. Serta banyak juga yang memberi komentar. Dan diantara banyak komentar itu, matanya tak sengaja menangkap profil seseorang yang cukup dikenal. Alex? beneran ketua OSIS nih? Dan isi komentarnya cukup mengganggu. "Sob, apa maksud puisi ni? lo baik-baik aja kan?"

Lalu ia membuka profil Alex untuk melihat fotonya. Dan seperti yang sudah bisa ditebak. Itu beneran Alex teman Bagas. Karena di foto profilnya terpampang foto dia dengan Bagas yang mengenakan seragam SMP. Bagas tampak lebih muda disana. Wajahnya tersenyum cerah. Rambutnya masih pendek cepak. Dan pastinya tetap ganteng. Sedangkan Alex mengenakan kaos oranye bergaris putih dengan corak gambar kartun. Tapi, masih mengenakan celana biru sekolahnya. Dan mereka tampak akrab di foto itu dengan saling berangkulan tangan.

Yui yang ternyata cewek kepo tadi langsung menfollow akun Alex. Dan selanjutnya ia kembali membaca puisi Syair Pujangga Hati.

Waktu

Jika ini adalah akhirku

Maka esok adalah awalku

Dunia hanya sementara

Tempat aku bercerita dan tertawa

Aku akan meninggalkan cinta

Tapi, berharap ia tak terluka dan menderita

Ah Tuhan... 

Mohon beri aku sedikit waktu

Hanya sedikit saja

Sampai aku menuntaskan urusanku

Kuharap, mungkin

Walau sekejap

Aku ingin menyatakan cinta kepadanya

"Aku Mencintaimu!"

By: SPH

Air mata Yui lagi-lagi merebak. Bagaimana seseorang bisa membuat puisi semenyentuh ini. Entah, kenapa? ia langsung memahami makna yang ingin disampaikan penulis. Ini pasti Bagas! tak ada keraguan lagi. Dari semua bukti yang sudah kukumpulkan, sekarang fakta Alex di kolom komentar. Aku berharap, orang itu memang Bagas. Tapi, kenapa? kenapa puisinya seperti itu? Apa ia sakit?

Tanpa sadar Yui teringat saat Bagas mimisan di kantin. Dan ia juga pernah dengar dari Sri kalau Bagas sempat dirawat di rumah sakit yang sama dengannya. Dan dihari yang sama juga. Memikirkan itu semua, membuat hati Yui sakit. Ia tak mau Bagas kenapa-kenapa. Ia baru saja mulai menyukainya. Tapi, kepada siapa kata cinta yang ingin diungkapkan Bagas diakhir puisinya? apakah itu aku? Atau orang lain.. Ginakah?

Rasa cemburu tiba-tiba mencuat. Dadanya perih. Bagas pasti menyukai Gina. Karena itulah dia tak memberiku kesempatan untuk mendekatinya. Kenapa rasanya sakit begini!? Ya Allah..

SMA 2013 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang