11. Frisli suka Prima?

6.3K 657 42
                                    


Punya teman pinter tapi gak mau berbagi? TENGGELAMKAN!

-Cowok Julid-

Setelah berjuang susah payah Prima pada akhirnya berhasil membawa Frisli ke parkiran Club malam itu. Prima menggendong Frisli, karena cewek itu tidak kooperatif untuk diajak berjalan dengan bantuannya. Inginnya sih Prima seret, tapi kasian takut dia lecet. Nanti yang ada Prima masuk bui karena dituduh melakukan penganiayaan.

"Woi, siapa lo! Turunin gue gak!" Frisli kembali bersuara, cewek berbadan ramping itu memukul pundak Prima beberapa kali namun sama sekali tidak terasa sakit. Pukulannya terlalu lemah untuk dapat menyakiti Prima.

Prima menurunkan Frisli, dan membiarkan cewek berambut panjang itu bersender pada Pajero sport milik Geri yang dipinjamnya selagi ia membuka pintu mobil.

"Ayo masuk." Prima menarik pelan tangan Frisli agar ia masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah terbuka lebar itu.

"Wah ternyata lo ya. Adek kelas gue yang akhir-akhir ini selalu bikin gue deg-degan gak jelas." Frisli kemudian tertawa. Tawa itu membuat Prima sedikit ngeri karena Frisli terlihat seperti orang gila saat ini.

Prima tidak menanggapi ocehan Frisli, ia kemudian membawa Frisli masuk ke dalam mobil lalu dengan segera ia melajukan mobil itu menembus jalanan ibu kota yang mulai sepi menuju apartemen tempat Frisli tinggal.

Prima menyalakan musik supaya ia bisa lebih fokus menyetir. Jika terlalu sunyi Prima takut ia akan mengantuk dan pada akhirnya membuat mobil ini mengalami kerusakan. Sebenarnya Prima tidak yakin juga Geri akan benar-benar menenggelamkan dirinya di Ciliwung, mereka kan sahabatan. Mana mungkin Geri melakukannya. Tapi Prima sih yakin kalau nanti dia pasti akan disuruh ganti rugi, kalau udah urusan uang sih mana ada memandang sahabat lagi. Dan lagipula Prima tidak mungkin akan sanggup untuk membayarnya.

"Eh mulut cabe! Gue tuh suka sama lo! Tapi gue juga benci sama lo!" Suara Frisli menggema bersamaan dengan suara Olivia Obrien dan Gnash yang menyanyikan lagu I hate u I love u .

Prima melirik sinis kearah Frisli sekilas, ia berdecih. "Gue juga benci lo boneka setan!" balas Prima. Ia tahu tidak seharusnya ia meladeni Frisli yang sedang dalam keadaan seperti ini, namun entah kenapa mulutnya gatel banget buat nimpali ucapan Frisli.

Prima terdiam setelahnya, dia meresapi kembali ucapan Frisli barusan. Frisli suka padanya? Apa iya? Terkadang kalau saat mabuk seperti ini, seseorang bisa saja mengungkapkan berbagai hal yang berada dalam alam bawah sadarnya. Kerap terjadi pada Geri ataupun Bima kala sedang mabuk.

Lantas Frisli... Apa mungkin yang keluar dari mulut cewek itu tadi berasal dari alama bawah sadarnya?

Prima menggeleng, "Gak lah, iya kali ini anak suka sama gue."

Prima melirik sekilas ke arah Frisli. Mata Frisli terpejam, entah dia kehilangan kesadarannya lagi atau tidak. Prima tidak tahu, yang jelas setelah itu Frisli tak lagi bersuara. Prima menghentikan mobilnya ketika ia sudah mencapai parkiran apartemen tempat Frisli tinggal.

Prima menatap ke arah Frisli yang sepertinya sudah tertidur sejak tadi. Napasnya terdengar sangat teratur tanda ia sudah pulas sekali sekarang. Malam ini dengan bantuan lampu temaram yang menyorot dari arah luar untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban Prima melihat Frisli dengan wajah polosnya. Tidak ada sedikitpun bedak, lipstik, maupun pensil alis. Frisli terlihat natural, dan harus Prima akui dia cantik.

Prima menggelengkan kepalanya ketika ia menyadari apa yang baru saja ia pikirkan. Cowok itu menepuk nepuk pipinya sendiri untuk membawa dirinya menuju ke dalam kesadaran penuh dan bebas dari pikiran-pikiran aneh seperti tadi.

Cowok JulidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang