-Cowok Julid-
Seorang cewek cantik dengan dress hitam selutut kini tengah berdiri di depan gerbang SMA Garuda, dia tengah menunggu kekasihnya datang. Entah kenapa dia jadi menyesal mengiyakan usulan kekasihnya itu untuk tidak datang secara bersama-sama, dengan begini kan dia jadi tidak bisa memastikan cowok itu benar-benar datang atau tidak. Apalagi sebelumnya dia mati-matian menolak untuk datang ke acara prom night yang dikhususkan untuk angkatannya.
Berulang kali cewek itu mencoba menghubungi kekasihnya itu, namun panggilannya tidak dijawab, pesannya pun tidak dibalas sama sekali.
"Lo di mana sih Prim?" gerutunya sambil terus menatap layar ponsel.
Tidak berselang lama, seorang cowok yang mengendarai motor matic berhenti di hadapan cewek yang sudah menantinya sejak tadi itu. Dia membuka kaca helm nya lalu berkata maaf.
"Maaf? Lo itu telat lama banget Prima! Tega banget sih lo bikin gue nunggu di depan gerbang kaya patung selamat datang! Dari tadi gue dilihatin orang-orang tau gak?!" Cewek itu menggerutu kesal pada Prima yang hanya menatapnya datar.
"Gue gak pernah minta lo buat nungguin gue," jawabnya cuek.
"Tau ah! Capek gue debat sama lo! Udah sekarang kita masuk aja, acara udah mulai dari tadi tuh."
Setelah memarkirkan motor milik Prima, mereka berdua langsung memasuki aula tempat diadakannya acara malam ini. Aula penuh sesak dipadati oleh para tamu undangan malam ini, hampir semuanya tidak asing di mata Prima karena jelas mereka semua adalah kakak kelasnya yang sebentar lagi akan lulus usai 3 tahun belajar di SMA ini.
Seperti di ujung utara, Prima melihat dua orang teman Frisli yaitu Naya dan Abi yang sedang asyik berbincang-bincang. Entah apa yang mereka bicarakan, mungkin saja mereka tengah membicarakan soal ujian nasional kemarin.
"Bang Abi sama temen lo jadian?" tanya Prima pada Frisli.
Frisli menautkan alisnya, "Temen gue? Siapa?"
"Itu." Prima mengarahkan telunjuknya ke arah Abi dan Naya.
Frisli jelas melongo melihatnya. Mereka berdua terlihat sangat akrab, padahal seingatnya mereka jarang sekali berinteraksi. Seingatnya juga, Naya berkata tidak ingin datang ke acara prom night ini, pun begitu dengan Abi. Lantas kenapa sekarang mereka berdua tiba-tiba ada di sini?
Frisli langsung menghampiri dua orang tersebut untuk mengulik informasi, barangkali selama ini banyak hal yang ia lewatkan. Prima mengekor Frisli dan ikut menghampiri dua kakak kelasnya tersebut.
"Kok lo berdua di sini? Bukan katanya lo berdua ga bakalan dateng?" Frisli langsung bertanya to the point. "Jangan bilang, lo berdua jadian?"
"Jadian? Ya nggak lah! Ada-ada aja lo Fris." Naya merespon pertanyaan Frisli dengan kekehan.
"Pikiran lo kurang terbuka tau nggak," tambah Abi, "Gak semua orang yang dateng ke sebuah acara berdua itu pasti punya hubungan. Bener gak Prim?" Abi meminta jawaban Prima.
Iyain aja biar cepet, ujar Prima dalam hati, namun yang keluar dari mulutnya justru. "Iya bang bener, emang ini boneka setan kurang terbuka pikirannya. Ya maklum lah, jarang dipake buat mikir, jadinya begini."
Frisli menatap malas ke arah Prima, "Gak lucu."
"Gue gak ngelawak," balas Prima datar.
"Eh udah, jangan berantem," ujar Naya setelah melihat aura negatif yang terpancar dari pandangan Frisli kepada Prima, juga sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Julid
Teen Fiction[Follow dulu sebelum baca] Update setiap hari! Prima Angkasa, dikenal sebagai cowok yang paling julid se-antero SMA Garuda. Hobinya mengomentari apa saja yang di matanya terasa kurang pas. Kalimat nyinyirannya begitu pedas, hingga terkadang jika tid...