Selain anggota termuda, Adhit juga merupakan anggota termungil (kasarnya pendek) di 4Brothers. Itulah mengapa ketiga sahabatnya bersikap seakan-akan ia anak kecil yang harus dilindungi. Walau sikap dan pikiran Adhit sangat jauh dari kata 'anak kecil'--
Apalagi dengan Zen, anggota tertua di 4Brothers. Tak heran jika Zen terkadang juga protektif kepada Adhit (walau biasanya protektif berlebih hanya kepada Erpan.g), karena ia menganggap Adhit adalah sosok adik bungsu yang harus dilindungi.
Contohnya--
.
."Zen," panggil Adhit, mencoel pipi pemuda tambun itu. Yang dipanggil hanya melirik. Ia masih fokus dengan ponselnya.
"Bang," ulang Adhit kemudian. "Gue minta tolong, nih."
Pada akhirnya, Zen pun menoleh. "Kenapa, Dhit?"
Entah perasaan Zen saja, atau wajah Adhit memang memerah. Aneh. Seperti menahan marah atau malu.
"Nganu," Adhit menggaruk bagian belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal. "Bantuin gue ambil barang di atas lemari, dong. Udah naik tangga masih gak nyampe masa. Tangganya jancuk emang."
"Pftttー" tawa Zen hampir saja pecah kalau Adhit tidak melemparinya dengan tatapan kesal. Malu, memang. Citra dirinya sebagai lelaki dewasa terasa jatuh begitu saja.
"Iya, iya. Gue bantu, yaaa," Zen tersenyum, masih berusaha menahan tawanya yang akan meledak. Tangannya bertengger di atas kepala Adhit, mengusap pelan surai hitam lelaki manis itu.
.
.Contoh lain!
.
.Erpan dan Nelson pergi berdua, katanya sih mau mengurus hal penting. Di markas hanya tersisa Adhit dan Zen. Kedua orang itu sama-sama ingin mengemil sesuatu. Hendak memasak indomie, namun kemageran mengalahkan. Ingin pesan jajanan lewat ojol-- EH, ide bagus.
Akhirnya, mereka berdua pun memutuskan untuk pesan Go-food. (Narasi macam apa ini)
"Adhit mau apa?" Tatapan Zen masih fokus pada layar ponselnya.
"Chatime kuy,"
Tiba-tiba, Zen menatap Adhit. Dalam. Adhit sampai meneguk ludah saking kagetnya. Pemuda tinggi sekaligus tambun itu tampak serius. "Gak boleh. Dhit, kamu habis demam kemaren."
"Emang kenapa sih, gak boleh?!" Adhit menirukan suara salah satu tokoh yang sempat viral beberapa waktu lalu. Berharap Zen akan terbawa candaannya. Namun, tidak semudah itu, Adhitzo. Zen tetap kekeuh memasang wajah datar yang galak, kayak emak-emak yang lagi marahin anaknya.
"Banggg," rengek Adhit kemudian. Zen tetap menggeleng dengan jawabannya yang selalu sama; tidak.
"Gue bisa diinterogasi Nelson sama Erpan kalo lo sampe sakit lagi," Zen geleng-geleng kepala. "Gak tau aja mereka seprotektif apa sama lo."
"Ngaca, dodol. Lo juga protect banget ke Erpan,"
"Beda,"
"GUE MAU CHATIME," Serius. Adhit guling-guling di lantai sekarang. Zen sampai memijat pelipisnya sendiri saking kesal.
"Dhit," Zen berjongkok di samping pemuda yang lelah akibat berguling-guling itu. "Jangan sakit."
"Gue gak akan sakit karna minum Chatime, elahhh. Lo sama aja kayak emak gue kenapa sih, Bang," Adhit kembali merengek. Mungkin wajahnya sampai terlihat seperti ini; :(
"Yaudah, sana beli. Gue beliin sekalian. Chocolate Hazelnut Milk Tea pake pearl, ya,"
"NAH, GITU DONG. SAYANG BANG ZEN TAPI BOONG,"
/dua hari setelahnya/
"Jadi, biar gue ulang. Lo jadi kek gini sekarang karna lusa kemaren lo minta Chatime padahal habis itu hujan sampe malem. Dan bukannya masuk ke dalem rumah, lo malah nungguin Nelson di depan rumah dengan alesan dia nyolong sendal punya lo, padahal hujannya agak deres. Dan hari ini, yang dari pagi sampe siang hujan gak berhenti-henti, LO MALAH MAKAN SATU KOTAK PENUH ES KRIM? BODOH," Erpan memijat pelipisnya, entah mengapa kesal sendiri dengan sahabatnya yang sudah ia anggap adik sendiri itu.
Sedangkan Adhit, dia berbaring di ranjang seharian karena flu yang menyerang dirinya.
---
30/12/2019/a/n/
Selang-seling gaya bahasanya. Wkwk. Lagi agak stuck, makanya pake bahasa blak"an. xDRandom bgt gtw np. Gara" liat storynya Adhit lgi brg sm Zen, jdi kepikiran buat bikin chap ZenDhit. Hbis klo bayangin mrk, kek abang sama adek bungsunya. Gemes gt. Wkwk
Btw guys, mungkin ada dri kalian yg nganggep contoh kedua itu sepele ya penyebabnya. Cm gara" minum chatime kek, ato makan es krim, ato bahkan cm kena angin dingin. Tpi ada bbrp org yg emg gk kuat. Jdi begitu bisa lgsung sakit. Adekku pas kecil jg. Makan es krim langsung demam. :P
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin Rindu
FanfictionUntuk kamu, sang perindu senyumku. ーRandom oneshots of 4Brothers. Start: 25/12/2019. p.s. only friendship-centric. non-yaoi/non-bxb.