Maaf ya gais, kalo bikin nangis lagi. Duh, ngetiknya aja nangis akutu😭🙏
///"Nel,"
"Hm?"
"Serius eh woi, gue nanya nih dari tadi," ujar Zen kesal, melirik Nelson yang sepertinya sama sekali tidak peduli dengan permintaannya barusan.
"Emang lo mau apaa? Gak denger gue tadi,"
"Cariin caption yang pas buat post foto,"
Nelson mengedarkan pandangannya ke arah layar ponsel Zen yang menampilkan foto mereka berdua. Foto itu diambil beberapa menit yang lalu, dan Zen berniat untuk mempostnya di Instagram.
"Gue mah gak pande bikin caption, isi caption gue aja nyeleneh semua,"
"Ya gapapa kali nyeleneh, hidup gak boleh spaneng," Zen terkekeh.
Nelson meletakkan jari telunjuknya di dagu, berpose seperti orang yang sedang berpikir, begitu pula dengan Zen. Keduanya sibuk memikirkan caption untuk foto mereka, hingga pada akhirnya, sekelebat ide muncul di benak Nelson sesaat setelah melihat Adhit.
"Eh, eh, Zen! Liat, deh, si Adhit!" Seru Nelson, menarik lengan Zen untuk mengikuti arah pandangnya, menatap Adhit yang berada jauh di depan.
"Adhit kenapa?"
Adhit sedang perang lempar bola salju dengan Kananda di depan sana. Postur Kananda yang jauh lebih tinggi memudahkannya untuk melempar bola salju ke pada pemuda mungil itu. Adhit yang kesal karena dikenai salju terus menerus pun menghentak-hentakkan kakinya di tanah, lantas berupaya sekuat tenaga untuk melempar banyak bola salju untuk Kananda.
"EH SUMPAH YA, BWAHAHAHAHAHAHA ITU ADHIT KEK UBUR-UBUR ANJIR CARA JALANNYA. NGAKAK GUE," tawa Nelson meledak, seiring ia memegangi perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa(?)
Zen hanya mengernyitkan dahi. Makhluk berhumor tinggi seperti dirinya tak akan mengerti akan kerecehan makhluk berhumor rendah macam Nelson. Sebenarnya, ia ikut tertawa. Tertawa karena tidak paham.
"Ubur-ubur, ya? ITU DIA! GUE HARUS BUAT CAPTION TENTANG UBUR-UBUR!"
"LAH, NJIR, KOK TIBA-TIBA UBUR-UBUR?!"
"YA GAPAPA, LAH, SERAH GUE,"
"LAH, KOK SENSI, NJIR,"
Zen tersenyum bangga sesaat setelah fotonya dan Nelson selesai di-post di akun Instagram miliknya. Nelson cukup penasaran, apa yang membuat Zen begitu lama dalam mempost foto itu? Bukankah tinggal menambahkan caption, lalu post? Semudah itu, namun Zen membutuhkan beberapa menit hingga fotonya benar-benar terposting.
"NEL, NEL, NEL. Liat postan baru gue, dong!"
Nelson hanya menurut, lantas membuka aplikasi Instagram sesuai perintah Zen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin Rindu
FanfictionUntuk kamu, sang perindu senyumku. ーRandom oneshots of 4Brothers. Start: 25/12/2019. p.s. only friendship-centric. non-yaoi/non-bxb.