/sebelumnya, aku mau crita. xD
Ini aku ketik bener" Minggu pagi. Gatau ntar selesainya jam brp:'vJdi semalemnya, aku mimpi. Lgi nonton film sm kakak, trus tiba" keputer trailer film. TERNYATA FILM TENTANG 4BRO WOI. (Makanya judulnya imagine. Wkwk)
Castnya bener" 4bro, dan aku lgsung membeku di tempat (di mimpi ye). Yg kuingat, ada scene Adhit sakit di rumah sakit, trus disuapin Nelson yg lgi duduk di sebelahnya. Keduanya wajahnya sedih gitu.
Trus ada scene Zen nyetir mobil malem", sebelahnya ada erpan yg keliatan galau sambil mandang ke luar jendela.
Adapula scene nangis". Trus pelukan. Huaaa😭💖💖💖
Makanya, aku mau bagi scene yg aku inget di sini. Dengan ditambah bumbu imajinasi. Mungkin bakal panjang, wkwk. Gapapa lah ya👀
Oke oke, mulai aja ye. Happy reading! 💖
---"Jangan motoran sendiri. Gue ke sana, ya?"
"Gue gak papa njir,"
Pening sudah menyambar kepala sedari tadi. Hanya saja, tak ingin membuat sahabatnya itu merasa cemas, hingga Adhit terpaksa berbohong.
"Dhit, suara lo serak gitu? Gue jemput, nih?"
"Gue banyakan makan gorengan doang. Udah ah, gue tutup ya,"
"Ya udah, jangan bikin cemas lo,"
Tut.. tut..
Menghela nafas berat, lantas memijit pelipisnya. Ia benar-benar merasa tidak enak badan. Hanya saja, hari ini 4Brothers mengadakan pertemuan di rumah Zen. Mengobrol, bercanda, bermain game, dan record untuk YouTube. Pertemuan yang sudah direncanakan dua minggu sebelumnya, namun selalu tertunda karena kesibukkan masing-masing. Adhit tak mau mengacaukan pertemuan itu, lagi.
Erpantek9910
Tlg beliin snack dulu ya dhit, buat nanti di rmh zenErpantek9910
Gw diminta tlgin nelson tdiErpantek9910
Tpi keknya gw bakal telat ke snanya. Makany gw minta tlg lo duluMenatap layar ponselnya, membaca ulang pesan yang dikirim oleh Erpan beberapa menit lalu. Akhirnya ia harus mampir ke minimarket terdekat untuk memenuhi pesanan Erpan.
Sudah pukul lima sore, di mana harusnya mereka sudah berkumpul di rumah Zen. Adhit langsung memakai helm, lantas menaiki motornya yang sudah menyala. Ia tak mau terlambat dan membuat ketiga sahabatnya menunggu.
"Zeeeeeeennnnnn! Bebeb lo dateng nih!"
"ANJIR, JIJAY GUE, NEL!"
Nelson hanya terkekeh, sedangkan Zen geleng-geleng kepala. Dua pemuda itu lantas duduk di ruang tengah.
"Erpan dateng, kan?"
Zen mengendikkan bahu sebagai jawaban. Bukannya karena malas menjawab, tapi ia benar-benar tidak tahu. Bukan apa-apa, hanya saja, Nelson ragu apakah Erpan mau datang atau tidak. Sejak dua minggu yang lalu, pemuda berusia duapuluh-satu tahun itu mengaku sangat sibuk hingga tidak bisa datang.
"Adhit lagi meriang, tuh,"
Zen melirik, menatap Nelson yang sibuk dengan layar ponselnya. "Tuh anak keras kepala emang. Pasti maksain lagi dianya."
Membetulkan kacamatanya yang melorot, lantas tersenyum tipis. Balik menatap Zen dengan tatapan sendu. "Gue cuma cemas aja. Takut dia kenapa-napa."
"Jangan mikir yang enggak-enggak dulu. Toh, Adhit gak akan selebor, kan? Kalo bener-bener sakit, pasti dia tau batesnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin Rindu
FanfictionUntuk kamu, sang perindu senyumku. ーRandom oneshots of 4Brothers. Start: 25/12/2019. p.s. only friendship-centric. non-yaoi/non-bxb.