Angin Rindu

; Cokelat Panas

Uap hangat mengepul di udara, menyapa wajahku dengan hawanya yang menenangkan.

Pahit bercampur manis menggelitik indera perasaku. Rasa hangat menyusuri kerongkonganku dan mengikutinya sampai perut. Begitu menenangkan.

Teras rumah, hujan, dan secangkir cokelat panas. Trio yang mampu membuat hariku menyenangkan. Sesederhana ini hidupku.

Aku tidak menyukai betapa pahitnya kopi. Tidak menyukai pula betapa manisnya es sirup. Apalagi tawarnya teh tanpa gula.

Namun, aku sadar. Mereka juga bagian dariku.

Si kopi hitam, yang sadar betapa pahitnya kehidupan, namun berusaha membuat orang tersenyum dengan pesonanya sendiri.

Si sirup merah, yang mampu menggoda bahkan dari pandangan pertama. Begitu manis, sampai lupa bahwa ia bisa menyebabkan batuk.

Si teh tawar, yang biasanya terlihat datar. Tapi di balik semua itu, ia adalah sosok yang menyenangkan, menenangkan, dan membuat nyaman.

Dan aku, si cokelat panas. Pahit di sesapan pertama, manis di lidah, tawar setelah masuk kerongkongan.

Mungkin aku bisa, dengan bangganya berkata; aku gabungan dari kalian semua. Akulah pelengkap kalian.

Salah.

Tanpa kalian, bagaimana dunia mengenalku? Tanpa kopi, bagaimana mereka mengenali pahitnya sesapan pertamaku? Tanpa sirup, bagaimana mereka mengerti betapa manisnya aku di lidah? Dan tanpa teh, bagaimana mereka merasakan tawarnya rasaku yang menyusuri kerongkongan?

Tetaplah saling melengkapi. Hilang satu, pecah dibuatnya. Pecah, berarti hilang semua.

Cokelat panas selalu menyayangi kalian. Ingatlah uapku yang selalu tersenyum lembut menyapa wajah. Ingatlah rasa hangat pelukanku pada tangan dinginmu.

Selamat hari persahabatan kita.
12 November 2018.

--Ketiganya tersenyum menatap jurnal merah itu. Setiap goresannya mengandung makna. Per-lembarnya menyiratkan kasih sayang.

Sedari dulu tetaplah milik mereka. Dari yang berdiri di tanah kelahiran, untuk ketiganya yang menuntut ilmu di Negeri Sakura.

---
2/1/2019

/a/n/

SKSKSK. Tiba" bayangin kalo 4bro itu kuliah bareng di jepang:(

Tapi aku mikir; bang zen udah lulus. Jadi--, yah. Kebuatlah ide ini. Hwhw. :)

Hayo, tebak. Si kopi siapa? Si teh siapa? Si sirup siapa? :>