Keadaan tak lagi sama. Hanya serpihan kenangan yang datang memenuhi benak.
Tiba saatnya kita harus berpisah,
Bagai terbawa angin lalu, menyisakan pedih yang membekas dalam palung hati. Mengulang memori yang mengikis sabubari. Kisah selama ini, rupanya hanya sampai di sini?
Engkau sangat baik padaku,
Teringat apa yang diucapkan sang "ayah". Benar, seharusnya mereka masih bersama sampai saat ini. Apapun keadaannya, apapun masalahnya, siapapun orang baru yang datang; mereka harus tetap bersama.
Bahwa pernah ada dirimu dalam hidupku,
Tapi kenapa? Semua rasanya kelabu. Perpisahan yang tak seharusnya terjadi. Masih terlalu cepat. Mana janji tuk sehidup semati?
Engkau sangat berarti bagiku..,
Pada akhirnya, semua berubah. Pergi membawa kesibukan masing-masing. Membawa kebahagiaan masing-masing, yang seharusnya menjadi kebahagiaan bersama.
Semua hal yang pernah ditakutkan, kini terjadi. Mengapa Tuhan menciptakan manusia untuk berubah? Mengapa waktu tidak dapat diputar kembali?
Kini, berpisah, sayang,
Semoga kita bahagia,
Bohong jika tak ada rindu yang menyusup. Pertemuan terakhir, rasanya tidak berjalan baik. Ikut sedih menyaksikan bagaimana canggung menyusup dengan usilnya.
Kini, berpisah, sayang,
Semoga kita bahagia..,
Tak akan ada yang memaksa. Jika memang sudah takdirnya, lebih baik mundur, kan?
Tapi, apa tidak disayangkan?
Yang selalu ada dalam setiap guratan kisah, selalu mewarnai hari demi hari, hanya tinggal kenangan dalam benak serta alam mimpi.
Setelah hari ini, tersisa hanyalah sepi,
Hanya kesuksesan yang dikejar. Kesetiaan sudah tidak terjamah. Ada yang selalu setia menemani, menunggu, mendukung. Selalu bertanya-tanya, kapan mereka kembali mewarnai hari?
Berdoa semoga lekas kembali,
Selalu ada ruang untuk kalian dalam hati kami. Tak akan tergantikan oleh siapapun yang baru saja mendatangi. Karena, jika sudah sekali menghidupkan, selamanya akan tetap di sana.
Bagaimana mungkin, lupa akan dirimu,
Selamanya.
Sepanjang masih hidup di dunia..,
Memang ini mau kalian. Kami menurut. Kami paham. Kami mengikhlaskan. Kami mencoba sabar. Mencoba setia, tetap mendukung sampai akhirnya. Kami mengerti. Namun tetap saja, kami semua tersakiti.
Kini, berpisah, sayang,
Kembalilah. Kami sangat yakin. Bukan hanya kami yang merasa tersakiti sekarang,
Kalian juga, dengan rasa sesak dan ego masing-masing yang enggan mendengar apa kata hati.
Semoga kita bahagia..
Berpisah - Vanesha Prescilla
---
18/1/2020/a/n/
GATAU LAGI. ABSURD BGT GABOONG. TERLALU DIPAKSAIN. 😭 MAAF YA GAIS.
Ini dari sudut pandangnya 4Team 4Tress. Apa yang aku tulis di part kali ini, kumohon, jangan jadi nyata. Ya Tuhan. Gak sanggup. :"))))
Terinspirasi dari apa yg agustnq dan aku bicarain kemaren. :'))
Aslinya gamau up. Tapiii-- mumpung hari ini hari spesialnya aing ya. Hwhw. Baek hati nih. /kode mulu lo, Ra.
See ya! Semoga hari kalian menyenangkan💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin Rindu
FanfictionUntuk kamu, sang perindu senyumku. ーRandom oneshots of 4Brothers. Start: 25/12/2019. p.s. only friendship-centric. non-yaoi/non-bxb.